"Ini bulan puasa, saya janji ke rakyat Indonesia mau buka apa yang saya tahu," ujar Nazaruddin usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (31/7/2013).
Menurut mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu, ada sejumlah proyek di lembaga yudikatif yang dananya mengalir ke beberapa anggota dewan. Proyek-proyek itu dijalankan pada tahun 2010, saat Nazaruddin masih duduk sebagai anggota dewan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, bagi-bagi uang jutaan dolar ke anggota legislatif menurut Nazar juga terjadi di sejumlah proyek diantaranya, pembahasan pengadaan e KTP, pembelian pesawat MA 60 oleh Merpati senilai Rp 2 triliyun dan proyek pembangunan gedung pajak. Tanpa ragu Nazaruddin menyebut beberapa nama anggota dewan.
"e-ktp yang dapat ada Setya Novanto (Golkar), mantan ketua komisi II, beberapa teman termasuk mas Anas , saya ikut juga disitu. Tentang proyek merpati yang 2 T untuk beli pesawat MA 60 itu juga bagi-baginya di DPR, jutaan dolar dibagi semua fraksi dapat terutama fraksi Demokrat," ungkapnya.
Menurutnya hampir semua fraksi menerima uang dari pembahasan proyek. Di 11 proyek yang jadi bancaan itu, Nazaruddin dengan lantang mengaku ikut menikmati.
"Kalau proyek gedung pajak, Olly Dandokambe (PDIP), semua sudah dilaporkan, ada beberapa teman DPR yang lain semua sudah dilaporkan secara jelas yang menang Adhi Karya sudah dijelaskan secara detail,"
Selain itu, Nazar juga berjanji akan membuka beberapa proyek lain yang selama ini selalu menjadi sumber dana beberapa anggota dewan. Dia mengaku mengetahui beberapa proyek fiktif bernilai triliunan rupiah.
"Bagi-bagi fee nya saya buka semuanya sudah di BAP penyidik KPK, tinggal dukung KPK untuk menyelesaikan kasus korupsi yang dilakukan oleh pejabat-pejabat pemegang kekuasaan di negeri ini," pungkasnya.
(kha/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini