Kapolda Cerita Soal Kegunaan Kentongan dalam Jaga Keamanan

Kapolda Cerita Soal Kegunaan Kentongan dalam Jaga Keamanan

- detikNews
Rabu, 31 Jul 2013 20:15 WIB
Jakarta - Polres Jakarta Barat meluncurkan program Sistem Pencegahan Kejahatan (Si Gahtan) dengan memberdayakan warga perumahan untuk melakukan ronda menggunakan kentongan dan senter. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Putut Eko Bayuseno saat meresmikan program itu berkisah tentang pengalamannya menggunakan kentongan saat ronda.

"Dulu waktu saya masih di kampung di Jawa Timur. Ada 2 kentongan, satu dibawa petugas yang keliling dan satu ada di dalam rumah," ujar Putut, ketika meresmikan peluncuran program Si Gahtan di Casa Goya Residence, Jalan Kebun Jeruk Raya no 37, Jakarta Barat, Rabu (31/7/2013).

Putut menceritakan jika petugas memukul kentongan, maka penghuni rumah juga harus memukul kentongan dengan rima yang sama sebagai tanda aman. Hal ini dianggap efektif dalam mewujudkan keamanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kentongan ini juga bisa dipakai untuk alibi. Kentongan dipukul 1 kali berarti jam 1 malam. Misal ada tetangga ribut, besok ada mayat. Maka bisa jadi alibi pada saat kentongan dipukul menunjukkan pukul berapa," jelas Kapolda.

"Lebih canggih dari alarm, kalau alarm satu kali saja bunyinya. Kalau kentongan banyak, ada juga bunyi titir yang panjang, artinya sedang ada bahaya," imbuhnya.

Program Si Gahtan ini memiliki ikon tersendiri. Sosok Si Gahtan digambarkan sebagai anak muda yang peduli dengan keamanan lingkungannya. Sosok ikon ini tampil dengan gaya khas anak muda Jakarta dengan kesederhanaan penampilan berpakaian khas Betawi, membawa kentongan, ingin mewujudkan keamanan lingkungannya dan mencegah kejahatan di lingkungannya.

(spt/mok)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads