"Dulu waktu saya masih di kampung di Jawa Timur. Ada 2 kentongan, satu dibawa petugas yang keliling dan satu ada di dalam rumah," ujar Putut, ketika meresmikan peluncuran program Si Gahtan di Casa Goya Residence, Jalan Kebun Jeruk Raya no 37, Jakarta Barat, Rabu (31/7/2013).
Putut menceritakan jika petugas memukul kentongan, maka penghuni rumah juga harus memukul kentongan dengan rima yang sama sebagai tanda aman. Hal ini dianggap efektif dalam mewujudkan keamanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lebih canggih dari alarm, kalau alarm satu kali saja bunyinya. Kalau kentongan banyak, ada juga bunyi titir yang panjang, artinya sedang ada bahaya," imbuhnya.
Program Si Gahtan ini memiliki ikon tersendiri. Sosok Si Gahtan digambarkan sebagai anak muda yang peduli dengan keamanan lingkungannya. Sosok ikon ini tampil dengan gaya khas anak muda Jakarta dengan kesederhanaan penampilan berpakaian khas Betawi, membawa kentongan, ingin mewujudkan keamanan lingkungannya dan mencegah kejahatan di lingkungannya.
(spt/mok)