"Kalau diitung-itung mungkin ada ratusan, tiap orang punya harga yang beda-beda mas buat ngurus uji kir," ujar Hendra (38) salah seorang calo di BPKB Ujung Menteng, Cakung, Jaktim, Rabu (31/9/2013).
Setiap calon terkadang memasang harga yang berbeda-beda. Misalnya dirinya sendiri mengaku meraup untung bersih Rp 100 ribu, lebih mahal dibandingka penyalur jasa lain. Meski begitu Hendra telah memiliki pelanggan tetap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hendra menuturkan semakin parah kerusakan yang dialami kendaraan tersebut maka semakin mahal bayaran yang harus diberi ke petugas.
"Bukan rahasia umum lagi, tinggal kita masuk kedalam terus bawa mobil terakhir salam tempel beres, dah," imbuhnya.
Dalam sehari ia bisa mendapatkan uang Rp 600 ribu sampai dengan Rp 1 juta. Tentu saat kondisi tengah ramai-ramainya. "Lumayakan bisa beli kalung emas, hahaha," canda Hendra.
"Rata-rata calo disini ngambil untung Rp 50 ribu, kalau kita pukul rata semua calo ambil untung segitu bisa kebayang brapa puluh juta yang kita dapat" sambungnya.
Dirinya tidak menampik ada kerja sama dengan oknum petugas Dishub yang memeriksa kendaraan. Oleh karenanya diakuinya, banyak mereka yang melalui jalur resmi tidak lulus.
"Itu udah kongkalikong kita sama petugas didalam, kalau nggak gitu mau makan apa kita," tandasnya.
Pihak Dishub DKI sudah membantah adanya praktek seperti itu dalam proses pembuatan kir.
(edo/ndr)