Sedikitnya ada beberapa nama pemimpin negara yang pernah heboh karena urusan sadap menyadap. Beberapa bahkan terkuak skandalnya.
Berikut empat kisah pemimpin negara yang disadap:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eks PM Italia Silvio Berlusconi
|
Keputusan ini diambil pada Maret 2013 lalu. Sementara penyadapan berlangsung pada tahun 2005.
Kala itu bank BNL hendak diambil oleh perusahaan penjamin Unipol. Nah, pembicaraan antar pejabat kedua instansi itu disadap. Berlusconi kemudian menyerahkan rekaman ke adiknya, Paolo yang mengelola koran Il Giornale.
Eks Pemimpin Libya Muammar Khadafi
Reuters
|
Rekaman itu berisi 1.200 percakapan antara Khadafi dan dua orang dekatnya, perdana menteri Al-Baghdadi al-Mahmoudi dan tangan kanan, Tayeb el Safi.
Dari salah satu rekaman, ada dialog antara el Safi dan Khadafi. Keduanya sempat membicarakan revolusi di Irak dan pemimpin mereka, Husni Mubarak. El Safi juga ikut memanas-manasi Khadafi untuk membunuh para penentangnya.
Tak hanya itu, ada juga dialog antara Khadafi, anak-anaknya dan sejumlah pejabat internasional.
Presiden Suriah Bashar Al-Assad
Telegraph
|
Bocoran surat elektronik Assad ini diungkapkan oleh WikiLeaks dan dipublikasikan oleh situs Prancis benama owni.fr pada Kamis (19/7) waktu setempat. WikiLeaks sendiri telah membocorkan sekitar 2,5 juta email yang disebut-sebut berasal dari tokoh-tokoh penting Suriah.
Dari jumlah tersebut, sekitar 538 email ditulis oleh Presiden Assad dengan menggunakan alamat email: sam@alshahba.com. Email-email tersebut dilaporkan ditulis dan dikirimkan sebelum aksi demo massal menentang Assad pecah di Suriah pada Maret 2011 lalu.
Isinya, ada yang berisi lelucon merendahkan wanita, hingga isu wanita lain di balik rumah tangga sang presiden.
Untuk isu asmara, ada seorang wanita yang ber-BH putih mengirim email ke Assad. Mereka juga saling melemparkan ucapan berbau asmara.
Kisah soal istri Assad, Asma, juga dikupas dalam email tersebut. Mulai dari pembelian perhiasan mewah, hingga candaannya soal dialah diktator sesungguhnya.
Presiden SBY dan Pemimpin Lain di London
|
Pihak yang menyadap adalah intelijen Inggris dan Amerika Serikat (AS). Sedangkan pemimpin negara yang dikuping pembicaraannya adalah perdana menteri Turki, presiden Afrika Selatan, perdana menteri China dan India. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun ikut disadap.
Australia dalam hal ini hanya menerima keuntungan dari hasil sadapan itu. Hasil penyadapan itu digunakan untuk mendukung tujuan diplomatik Australia, termasuk dukungan untuk memenangkan kursi di Dewan Keamanan PBB.
Halaman 2 dari 5