SBY Disadap di London, Istana: Itu Tidak Baik Bagi Hubungan Antarnegara

SBY Disadap di London, Istana: Itu Tidak Baik Bagi Hubungan Antarnegara

- detikNews
Senin, 29 Jul 2013 11:54 WIB
Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disebut media Australia pernah disadap saat KTT G20 di London. Bila insiden itu benar, maka bukan sebuah preseden baik bagi hubungan antarnegara.

"Tindak penyadapan tentu bukan suatu hubungan yang baik dalam hubungan antarnegara," kata Staf Khusus Presiden Bidang Luar Negeri Teuku Faizasyah di Kantor Presiden, Jl Veteran, Jakarta, Senin (29/7/2013).

Menurut Faiza dari segi etika hubungan antarnegara tindakan penyadapan itu suatu yang harus dihindari. Informasi bisa didapatkan melalui mekanisme dan cara yang wajar dalam hubungan antarnegara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita melihat bahwa masalah pengelolaan informasi menjadi semakin penting, yang mana tentunya kita menduga ada pihak-pihak yang ingin mengetahui informasi yang sifatnya berangkat dari sinyalemen seperti ini, kita terus meningkatkan pengamanan informasi," paparnya.

Sebenarnya, kata Faiza, informasi adalah sesuatu yang didapatkan melalui interaksi dengan proses-proses yang wajar dan dipahami sebagai bagian dari modalitas interaksi apakah itu diplomasi, komunikasi atau surat.

Media Australia itu mengutip sumber anonim dari intelijen dan Kementerian Luar Negeri. Media yang memberitakan adalah kelompok Fairfax Media yang membawahi The Age dan The Sydney Morning Herald.

Australia dalam hal ini hanya menerima keuntungan dari hasil sadapan itu. Sementara yang melakukan penyadapan disebutkan adalah intelijen AS dan Inggris. Hasil penyadapan itu digunakan untuk mendukung tujuan diplomatik Australia, termasuk dukungan untuk memenangkan kursi di Dewan Keamanan PBB.

(mpr/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads