"Nanti saya minta Kapolres Jakarta Barat atau Kapolres Tangerang Kabupaten untuk mensupport dia dan memberikan penghargaan kalau dia bermanfaat," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto kepada wartawan di Jakarta, Jumat (26/7/2013).
Rikwanto mengatakan, keberadaan orang-orang seperti Dedi ini dirasakan sangat bermanfaat bagi kepolisian, khususnya mereka yang suka mengatur lalu lintas. Kepolisian sendiri memberikan sandangan bagi mereka yang berjasa itu dengan istilah Supeltas (Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rikwanto mengatakan, kemunculan Supeltas ini muncul begitu saja, atas dasar kesadarannya masing-masing untuk mengatur lalu lintas. "Ini berbeda dengan Pak Ogah. Kalau Pak Ogah mereka kan memang mengharapkan imbalan, tetapi kalau Supeltas ini tidak," ungkapnya.
Atas kesadarannya itu, sehingga polisi pun mengapresiasi mereka dengan memberikan seragam polisi tanpa atribut dan rompi ber-scotch lite.
"Agar tidak tertabrak, karena siang-malam terang karena ada scotlitenya," imbuhnya.
Di akhir pembicaraan, Rikwanto juga memberikan sebuah rompi kepada wartawan untuk disampaikan kepada Dedi. "Tolong sampaikan ucapan terimakasih kepada Pak Dedi atas jasanya," ucap Rikwanto.
Dedi merupakan seorang Supeltas yang merelakan waktunya untuk mengatur lalu lintas di simpang Jalan Raya Ciledug, Tangerang. Warga difabel ini sudah menahun mengatur lalu lintas di lokasi, tanpa mengeluh meski panas-hujan menderanya setiap saat.
(mei/gah)











































