"Ini kadang-kadang politiknya tinggi. Saya sebagai presiden sering diminta, 'Pak ayolah kita revisi undang-undang, tidak bener begini, ini pengertian kekuasaannya dan seterusnya'. Ini rill," ungkap SBY saat membuka rakernas Bantuan Hukum di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta, Jumat (26/7/2013). .
Meski begitu, SBY mengaku tidak pernah mengindahkan permintaan tersebut. Bahkan SBY selalu mendukung setiap keputusan KPK dan MK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
hadirin.
SBY juga menjelaskan bahwa dirinya selalu patuh pada setiap keputusan MK. Salah satunya soal pembubaran BP Migas.
"Itu kalau malamnya tidak saya keluarkan perpres, goyang itu investasi ke Indonesia. Padahal bisnis BP Migas itu triliunan rupiah. Tapi
cepat, saya jalankan," imbuhnya.
(mpr/lh)