Ini Alasan Kenapa Jalur Pantura Sering Rusak

Ini Alasan Kenapa Jalur Pantura Sering Rusak

- detikNews
Rabu, 24 Jul 2013 15:09 WIB
Foto: Khabibi/detikcom
Jakarta - Jalan rusak di Pantura seolah sudah menjadi tradisi di setiap tahun, terlebih menjelang lebaran. Kementerian PU membantah jalan tersebut rusak karena kualitas, namun karena beban jalan yang tak lagi normal.

Direktur Bina Pelaksana Wilayah II Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Winarno menjelaskan, setiap harinya ada 50 ribu kendaraan yang didominasi dari truk-truk besar yang lewat jalur pantura, karena merupakan satu-satunya jalur ekonomi Jakarta-Jawa via darat.

"Volume per kapasitas ratio itu sudah nggak cocok. Idealnya 20 ribu kendaraan LHR (Lintas harian rata-rata) nya itu, angka itu pun sudah mau jenuh. Sekarang itu 40-50 ribu LHR-nya/tahun," jelas Winarno kepada detikFinance, Rabu (24/7/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Winarno mengatakan, bisa dianalogikan layaknya jalan tol Jakarta-Cikampek. Sebagian besar kendaraan yang ada di jalur pantura masuk ke Jalan tol Jakarta Cikampek. Tidak heran menurut Winarno kepadatan terjadi karena di jalan tol Jakarta Cikampek memiliki 8 lajur, sedangkan jalur pantura hanya 4 lajur.

"Itu tumpuan dari Pantura ke situ. Sudah 8 lajur, Pantura masih 4 lajur," katanya.

Winarno menyebutkan, kerusakan jalan, dan kemacetan yang terjadi saat ini di Pantura tak lain karena beban jalan yang berlebih, didukung oleh letak geografis Pantura serta cuaca. Winarno mengungkapkan, ini harus dikoordinasikan bersama.

"Tolong tanyakan ke ahli-ahli, dampak dari suatu overload itu kerusakan dini. Kita selalu sampaikan ini menjadi PR bersama. Kalau ada overload, kenapa overload. Kenapa moda lainnya, transportasi semua ke darat. Padahal teori transportasi beban berat itu paling hemat lewat KA atau kapal," tegas Winarno.

Lain halnya jika jalan tol sudah jadi dan jalur ganda kereta Jakarta Surabaya sudah rampung, kerusakan tersebut bisa diminimalisir selama pergerakan kendaraan saat ini bisa dialihkan, khususnya barang.

"Semoga cepat-cepat selesai," tuturnya.

(zul/mok)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads