Hal tersebut rupanya menjadi perhatian tersendiri bagi mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. Sambil menunggu kereta yang akan mengantarkannya dari Pekalongan menuju Jakarta, dia memberikan beberapa kesan terhadap persaingan yang terjadi dalam dunia perpolitikan Indonesia saat ini.
"Soal melihat bangsa ini ke depan. Bagaimana seorang pemimpin bisa melihat persoalan bangsa dan bisa menyelesaikannya. Sekarang belum ketahuan siapa pun yang bisa," ujarnya di ruang VIP Stasiun Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (24/7/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jokowi bisa dipasangkan dengan siapa saja. Namun dia sangat tergantung pada partainya. Dan saat ini dia masih harus merealisasikan janji-janjinya. Tidak ada yang bisa menentukan siapa karena belum ada yang meyakinkan," tutur JK.
Lalu kapan JK akan berbicara Capres?
"Sekarang posisinya adalah menunggu. Dalam beberapa kesempatan saya memang menerima ajakan-ajakan, tapi untuk berbicara ini, nanti lah. Akhir tahun," jelas JK.
Begitupun dengan konvensi PD yang saat ini memunculkan banyak reaksi dari masyarakat hingga tokoh politik. Lagi-lagi, disini JK memberikan penilaian terhadap dirinya dan beranalogi bahwa dia adalah pemain lama yang mungkin tak layak mengikuti konvensi.
"Menurut saya, Konvensi adalah penyisihan. Yang ingin diketahui kan rekam jejak atau track record. Saya kan sudah di pemerintahan lama, masyarakat sudah tahu. Saya ini ibarat penyanyi senior, masa harus ikutan Indonesian Idol?," ujar JK sambil tertawa.
(rni/van)