Penembakan ini terjadi Selasa (23/7) sore kemarin. "Di kantor cuma satu tembakan mengenai jendela dan meninggalkan lubang sebesar koin Rp 500. Ruang keuangan yang ditembaki tapi ruangan itu bersebelahan dengan ruang hakim," kata kata Kepala Humas PN Gorontalo Jifly Adam kepada detikcom, Rabu (24/7/2013).
Saat kejadian, Arlan hanya sendirian dan hendak berbenah. Begitu mendengar letusan, Arlan lari ke ruang hakim dengan gemetaran dan pucat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, rumah seorang hakim PN Gorontalo Royke Inkiriwang juga tak luput dari timah panas. Dua tembakan dilontarkan mengenai pintu dan mobilnya.
"Kita nggak tahu seperti apa kronologinya tapi meninggalkan bekas tembakan," ujarnya.
Saat kejadian hanya ada istri dan dua anak hakim Royke. Salah satu peluru menembus foto anak hakim Royke di dinding.
"Kena di pintu rumah tembus ke foto anaknya di dinding. Satu lagi kena mobilnya. Proyektilnya sudah diserahkan ke polisi," kata Jifly.
Jifly belum mengetahui motif penyerangan yang mengarah ke para wakil Tuhan ini. Ia pun enggan berspekulasi penyerangan terkait dengan suatu perkara atau tidak.
"Kita belum tahu motifnya apa, kita kurang tahu siapa yang menembak. Kita serahkan ke pihak kepolisian," ujar Jifly.
(vid/asp)