Ini 5 Aksi Ugal-ugalan Sopir Metro Mini Maut

Ini 5 Aksi Ugal-ugalan Sopir Metro Mini Maut

- detikNews
Rabu, 24 Jul 2013 12:17 WIB
Ini 5 Aksi Ugal-ugalan Sopir Metro Mini Maut
Jakarta - Sopir Metro Mini ugal-ugalan sudah menjadi santapan sehari-hari di jalanan Ibukota. Aksi mereka kerap memakan korban jiwa. Tak ayal Metro Mini sering menjadi sasaran amuk massa.

Bus bertarif 3.000 perak itu seperti tidak kapok 'liar' di jalanan meski dengan kondisi rem yang blong. Padahal, bus warna oranye itu kerap mengalami kecelakaan hingga menimbulkan korban tewas.

Terbaru, Metro Mini menabrak 3 siswi SMP Al Washliyah 1 Pulogadung di dekat halte Layur, Jl Pemuda, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, pada Selasa 23 Juli. 1 Pelajar tewas dan 2 pelajar lainnya luka-luka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sopir Metro Mini seakan tidak kapok. Ancaman pencabutan izin operasi juga dianggap mereka bagaikan macan ompong. Akibat ulah si sopir, bus itu menjadi sasaran amuk massa. Warga membabi buta menumpahkan kemarahan dengan merusak hingga membakar bus tersebut.

Berikut 5 aksi ugal-ugalan sopir Metro Mini maut:

1. Tabrak 3 Siswi

Sebuah Metro Mini 47 rute Senen-Pondok Kopi dirusak massa di kawasan Layur, Jl Pemuda, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur. Kendaraan ini menabrak anak sekolah ketika menerobos di dalam jalur bus TransJ (busway).

"Busnya nabrak anak sekolah," kata Kata Kanit Lantas Polres Jakarta Timur AKP Agung kepada detikcom, Selasa (23/7/2013).

Akibat kecelakaan itu massa menghancurkan Metro Mini tersebut di sekitar halte busway Layur.

"Bus TransJ terpaksa harus keluar jalur di lokasi kecelakaan, baru setelah lewat masuk ke dalam jalur bus lagi," katanya.

Satu dari tiga siswi yang ditabrak meninggal dunia dan 2 siswi lainnya, Reni dan Rahmi mengalami luka-luka. Korban meninggal atas nama Beniti Lini Manata yang sempat dirawat di RS Persahabatan. Bentini meninggal pada Selasa malam dan dimakamkan di TPU Kemiri.

2. Sopir dan Kenek Kompak Kabur

Sopir dan kenek Metro Mini 47 yang menabrak pejalan kaki di Jalan Pemuda, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, kabur. Bus tersebut dirusak warga yang kesal karena dinilai ugal-ugalan di jalan.

"Korban yang ditabrak adalah pelajar, namanya M Firdaus Nuhari. Kejadiannya sekitar pukul 14.45 WIB. Tapi sopir dan kenek bus itu kabur," kata Kapolsek Pulogadung Kompol Ary Purwanto saat dihubngi wartawan, Selasa (19/7/2011).

Ary mengatakan warga sempat merusak Metro Mini bernomor polisi B 7837 GD. Kaca-kaca bus itu rusak dan kemudian petugas membawanya ke kantor Satwil Lantas Jakarta Timur. "Korban ini warga Kelapa Gading dan saat ini dirawat di RS Persahabatan," katanya.

Sementara itu, Murodi, pejual rujak di depan Kantor Pos, Jalan Pemuda, mengatakan saat kecelakaan tersebut Metro Mini 47 menolak berhenti saat puluhan anak sekolah memberhentikannya. Namun sopir Metromini ini tidak mau berhenti dan terus melaju.

"Tidak tahu kenapa, tiba-tiba saja ada pelajar yang jatuh dengan kening berdarah. Teman-temannya kemudian menimpuki bus itu," katanya.

3. Rem Blong

Metro Mini 52 berpelat B 7668 AR, jurusan Kampung Melayu-Pondok Kopi menabrak pohon di jalan Basuki Rahmat, Jatinegara, Jakarta Timur. Sedianya sopir hendak nyalip tiga motor di depannya, namun nahasnya rem bus tidak berfungsi alias blong.

"Ada motor tiga di depan, mau nyalip di sebelah kiri, tapi remnya gak dapet," ujar sang sopir Indra yang saat berada di kantor Samsat Jakarta Timur, Jalan DI panjaitan, Jakarta Timur, Sabtu (17/11/2012).

Saat kejadian, Metro Mini merah ini membawa sepuluh penumpang. Salah satu penumpang dibawa ke RS UKI karena terbentur besi pegangan di depannya. Sementara penumpang lain sudah diperbolehkan pulang.

Nahasnya lagi, salah satu motor yang disalip ternyata terserempet dan terjatuh. Walaupun tidak parah, pengendara motor meminta ganti rugi. "Satu motor jatuh, pengendaranya nggak apa-apa, motornya lecet suruh ganti rugi satu juta setengah, belum dikasih, urusannya bos," imbuh sang sopir.

Saat kejadian, polisi buru-buru mengamankan sopir Indra dan kernet Agus Setiawan. Pasalnya massa sudah mulai marah dan memecahkan kaca metromini.

"Kacanya pecah karena dirusak masyarakat, dilemparin batu, massanya banyak gitu. Sopir dan kernetnya diamanin sama ketua RT, takut dimassa, ya kita amanin" ujar petugas Unit Laka Satlantas wilayah Jaktim, Pak Aiptu Joko Hadiono.

Pemeriksaan terhadap sopir dan kernet sedianya dilakukan besok. Saat ini masih menunggu investigasi di lapangan.

4. Ngebut dan Serobot Jalur TransJ

Pengendara sepeda motor yang sedang melintas di Jalan Bidara Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, ditabrak Metro Mini T35 jurusan Kampung Melayu-Kampung Rambutan. Karena Metro Mini tak juga berhenti, warga di sekitar kejadian langsung menghentikan dan merusak angkutan bertarif Rp 2.000 itu.

"Kejadian sekitar pukul 14.30 WIB. Saat itu Metro Mini sedang melaju kencang dari Kampung Melayu di perlintasan busway. Nah sepeda motor yang ada di depannya langsung ditabrak," ujar saksi mata, Rizal (42), di lokasi kejadian, Rabu (17/10/2012).

Setelah ditabrak, pengemudi sepeda motor tersebut langsung jatuh tersungkur. Tak hanya itu, pemotor itu terseret hingga lima meter. Dan saat Metro Mini berhenti, pemotor itu berada di kolong Metro Mini.

"Itu orang sudah tahu nabrak malah jalan terus. Sudah begitu mau kabur pula, itu yang bikin warga marah," tutur Rizal.

Saat pengemudi Metro Mini hendak kabur, warga buru-buru mengejar. Mereka mengepung kendaraan berwarna oranye itu. Untunglah polisi segera datang sehingga sopir yang bernama Jinaidi bisa segera diamankan.

"Tadinya (Metro Mini) mau dibakar, cuma takut kena kabel, akhirnya diamuk dan dihancurkan," tambah Rizal.

Metro Mini yang menabrak pengendara motor itu akhirnya rusak. Kaca-kacanya pecah. Sementara pengendara motor tersebut langsung dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat. Kasus ini masih ditangani kepolisian lalu lintas wilayah Jakarta Timur.

5. Penjara 'Menanti' Sopir Nakal

Metro Mini 47 jurusan Pondok Kopi-Senen dibakar massa karena menabrak seorang pengendara motor yang membonceng anaknya. Anak tersebut tewas di tempat. Sedangkan, bapaknya kritis di rumah sakit.

"Bapak dan anak itu langsung tertabrak. Anaknya tewas di tempat karena kepalanya terlindas ban belakang metromini. Sementara Bapaknya luka di kaki, katanya kritis," kata seorang saksi mata, Bodong (24) saat ditemui detikcom di lokasi Jl I Gusti Ngurah Rai, Jakarta Timur, Rabu (30/3/2011).

Menurut Bodong, kejadian mengenaskan itu terjadi pukul 07.00 WIB. Saat itu motor yang dikendarai Bapak dan anak itu berada di posisi sebelah kanan Jl I Gusti Ngurah Rai, sementara metromini berada di sebelah kiri. Menjelang pintu perlintasan kereta di sebelah kiri jalan, motor itu pindah jalur. Tak ayal, metromini dengan kecepatan tinggi menabrak bapak dan anak itu.

"Dia nggak tahu kalau ada metromini yang di sebelah kiri," ujarnya.

Bodong mengatakan, setelah itu, warga di sekitar lokasi yang melihat kejadian itu langsung menolong korban. Kemudian muncul warga lainnya yang mendekati metromini. Warga pun mengamuk dan merusak serta membakar metromini. Saat bersamaan, sopirnya pun melarikan diri ke arah Kampung Jembatan.

"Korban tadi pakai motor Supra tapi sudah dibawa sama orang lain," jelas penjaga pintu perlintasan kereta ini.

Informasi yang diterima Bodong dari seorang penumpang metromini tersebut, sopir tidak bisa mengendalikan lajunya kendaraan karena remnya blong. Saat itu ada 7 penumpang yang berada di dalam metromini tersebut.

"Katanya mengalami rem blong sampai nggak bisa mengendalikan laju kendaraan," ungkapnya.

Pantauan detikcom di lokasi, bangkai metromini yang sudah terbakar ini tengah dievakuasi dengan mobil derek. Sedangkan warga masih terus berkerumun untuk menonton proses evakuasi metromini.

Sopir Metro Mini D 47 kasus tabrakan maut di Klender, Jakarta Timur, yang menewaskan Alfian Alfarizi (6), Kedan Manurung (34), terancam 6 tahun penjara. Sang sopir meminta maaf kepada keluarga korban dan siap menjalani hukuman.
Halaman 2 dari 6
(aan/nrl)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads