"Penumpang banyak yang nggak tahu argo sudah naik," ujar Abdul, sopir Express, di kawasan Buncit, Jakarta Selatan, Rabu (24/7/2013).
Menurut warga Jagakarsa itu, setelah diberitahu tentang kenaikan tarif itu, penumpang tidak keberatan. Penumpang tetap saja naik taksi berwarna putih tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abdul juga tidak khawatir penumpang berkurang dengan dinaikkannya tarif. Pasalnya penumpang tetap saja naik taksinya.
"Rezeki sudah ada yang ngatur," kata pria tinggi tersebut.
Corporate Secretary PT Express Transindo Utama Tbk sebagai pengelola taksi Express, Merry Anggraini, mengatakan kenaikan tarif tidak terlalu mempengaruhi jumlah penumpang.
"Berkurang (penumpangnya) iya. Tapi nggak terlalu banyak," ujar Merry.
Merry mengungkapkan, pihaknya telah menyebarkan informasi kenaikan tarif di setiap unit.
Tarif buka pintu (flag fall) taksi reguler Express naik menyusul kenaikan harga BBM pada bulan Juni lalu dari semula Rp 5.000, menjadi Rp 6.000. Tarif per kilometer menjadi Rp 3.000 (sebelumnya Rp 2.500), sedangkan tarif tunggu per jamnya menjadi Rp 36.000 (sebelumnya Rp 30.000).
Sedangkan taksi Blue Bird masih menggunakan tarif lama yakni Rp 6.000.
Gubernur Jokowi awal Juli lalu menandatangani SK tarif baru angkutan umum di Jakarta. Rincian tarif untuk taksi, taksi yang menggunakan tarif atas yang semula Rp 6.000 (tarif buka pintu) menjadi 7.000. Kemudian untuk kilometer selanjutnya yang semula hanya Rp 3.000 menjadi Rp 3.600.
Tarif yang menggunakan tarif bawah, yang sebelumnya Rp 5.000 menjadi Rp 6.000. Untuk masa tunggu taksi, yang sebelumnya Rp 30.000 menjadi Rp 42.000/jam.
(nik/nrl)