Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, memaparkan, sudah menjadi rahasia umum bahwa komunikasi personal antara Prabowo dengan Jokowi sejauh ini sudah berjalan sangat baik dan produktif. Hal serupa juga dilakukan Prabowo terhadap tokoh-tokoh pilitik yang lainnya maupun dengan partai politik lain.
"Komunikasi dengan PDIP sangat bagus, dengan juga dengan Bu Mega. Cuma memang pembicaraan tentang kepemimpinan nasional tahun 2014 sejauh ini belum dibicarakan. Semua partai saya kira sedang konsentrasi menghadapi Pemilu Legislatif. Jadi saya kira semua paham dan sama-sama saling mengerti," ujar Ahmad Muzani kepada wartawan di Solo, Senin (22/7/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pendekatan personal terus dijalin, secara institusional memang belum. Tapi jika pendekatan personal bagus maka pendekatan institusional juga akan berjalan mudah untuk mengikutinya," kata Muzani.
Muzani juga mengakui sejauh ini ada beberapa nama yang sedang ditimbang-timbang untuk mendampingi Prabowo dalam Pilpres. Dia mengatakan ada dua syarat mutlak untuk menjadi pendamping Prabowo, yaitu mampu memenangi tahapan Pilpres dan bisa bekerja sama dengan Prabowo.
Namun ketika ditanya dua nama penting yang selama ini sering disebut-sebut sebagai kandidat pendamping Prabowo, yaitu Jokowi dan Hatta Rajasa, Muzani enggan memberikan jawaban tegas. Dia hanya mengatakan siapapun harus memenuhi dua syarat. Ketika didesak mana yang lebih berat, Muzani menjawab diplomatis, "Belum ditimbang."
Lebih lanjut, Muzani menepis penilaian umum bahwa Prabowo telah memelihara anak macan dengan mendongkrak mantan Wali Kota Surakarta tersebut ke pentas politik nasional. Dia yakin kehadiran Jokowi dalam konstelasi politik nasional tidak akan mengganggu ataupun mengganjal popularitas Prabowo sebagai capres paling potensial pada 2014 mendatang.
"Tidak akan mengganggu. Saya yakin itu. Persoalan Jokowi itu hanya karena saat ini ada kekaguman orang Jakarta kepada sosok Jokowi. Tapi tidak akan mengganjal (Prabowo)," tegasnya.
(mbr/van)