Ada 'Preman', Polisi Kewalahan Atasi Masalah Parkir Liar

Sengkarut di Tanah Abang

Ada 'Preman', Polisi Kewalahan Atasi Masalah Parkir Liar

- detikNews
Senin, 22 Jul 2013 13:15 WIB
Fotografer - Agung Pambudhy
Jakarta - Selain pedagang kali lima, keberadaan parkir liar sepeda motor yang memanfaatkan bahu jalan di jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang Jakarta Pusat menjadi salah satu penyebab terjadinya kemacetan. Memang jumlah pedagang kaki lima telah berkurang pasca penertiban beberapa hari lalu. Namun parkiran sepeda motor yang berada di sepanjang jalan, -persis di depan gedung blok B- memakan banyak bahu jalan. Setidaknya sepeda motor yang parkir di kawasan tersebut disusun menjadi tiga baris. Walhasil kemacetan pun tak bisa dihindarkan.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto mengatakan parkir yang memakan bahu jalan, jelas dilarang. Hanya keberadaan parkir tersebut tidak bisa langsung dibersihkan begitu saja, karena harus dilihat kemungkinan adanya keterlibatan aparat pemerintah provinsi DKI Jakarta.

"(Preman parkir) sudah berkolaborasi dengan lingkungan sekitar dan sistem sosial dan berkordinasi dengan non formal dan melibatkan banyak pihak," kata Rikwanto kepada Detik akhir pekan lalu. Salah satu yang bisa dilakukan untuk menertibkan parkir liar tersebut, antara lain dengan membersihkan pedagang kaki lima di kawasan tersebut. "Awalnya bersihkan dahulu pedagang kaki lima selanjutnya dilihat efeknya apakah ada perlawanan. Jika tidak ada aksi dilanjutkan, baru disikapi dan ditindaklanjuti," kata dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Rikwanto Pemerintah DKI Jakarta juga harus memiliki solusi mengenai relokasi tempat parkir tersebut. Hingga sekarang Pemerintah DKI Jakarta belum meminta kepolisian menertibkan parkir tersebut. Rikwanto tidak memungkiri bahwa kawasan pasar Tanah Abang tersebut memang harus diadakan tempat parkir kendaraan. Sebab, bahu jalan (parkir jalan) sebenarnya bersifat temporer untuk menurunkan penumpang.

"Yang jelas di Tanah Abang itu, harus diadakan tempat parkir, untuk di pinggir jalan hanya untuk temporer menurunkan penumpang, tidak untuk permanen. Semua orang sudah sadar, dengan adanya 'bekingan' preman yang membuat parkir menjadi penuh," kata Rikwanto. Salah satu pedagang kaki lima Anto mengatakan selain parkir liar, yang sering kali menyebabkan kemacetan di Tanah Abang adalah banyaknya angkutan yang sering ngetem sembarangan.


(erd/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads