Wakil Sekertaris Jenderal DPP PKB Jazil Fawaid saat dihubungi detikcom, Senin (22/7/2013), mengatakan bahwa pemasangan baliho tersebut sah-sah saja dan patut diapresiasi sebagai bentuk dukungan bagi PKB. Termasuk jika benar yang memasang adalah tim sukses pencapresan Rhoma Irama.
"PKB itu milik semua, bukan milik pengurusnya. Siapa pun juga boleh pasang baliho yang kreatif dan artistik, jadi tidak ada yang berhak melarang, apalagi menurunkan. Rhoma Irama dan pendukungnya juga berhak membesarkan PKB, memasang baliho, tablig dll karena itu bagian dari kesepakatan," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu baliho yang artistik dan patut kita apresiasi," ujar Jazil.
Sebelumnya, terkait dengan baliho tersebut Wakil Ketua Dewan Syuro Ali Maschan Moesa membenarkan itu bagian dari strategi kampanye partainya.
Namun belakangan Sekjen DPP PKB Imam Nahrawi justru meminta agar baliho tersebut segera diturunkan.
"Itu enggak boleh, singkatan PKB itu Partai Kebangkitan Bangsa," protes Sekjen PKB Imam Nahrawi kepada detikcom, Minggu (21/7/2013).
Ketua Fraksi PKB DPR Marwan Jafar juga tak senang dengan baliho 'Partai Ksatria Bergitar'. Dia meminta baliho itu diralat. "Baliho itu harus diralat, karena bukan guyonan!" kata Marwan saat dihubungi kemarin.
(van/nrl)