"Kejadian itu tadi pagi ketika warga sedang sahur dan membuat warga panik karena mendegar suara gemuruh cukup keras dari puncak yang disertai hujan abu dan pasir cukup tebal," ujar Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Bencana Daerah Klaten, Joko Rukminto, Senin (22/7/2013)
Karena kejadian itu, ribuan warga berbagai desa yang masuk kawasan rawan bencana (KRB) di Klaten terpaksa mengungsi ke tempat yang dinilai aman. Mereka baru kembali ke rumah masing-masing setelah kondisi dipastikan aman dari bahaya bencana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan warga yang tinggal di sebelah barat sungai Woro memilih mengungsi di Balai Desa Panggang. Di lokasi tersebut terdapat sekitar 400 warga yang mengungsi. Diantara mereka yang mengungsi ke Panggang, juga terdapat asal Desa Kalitengah yang masuk Kabupaten Sleman, DIY.
Bambang menegaskan tidak ada korban jiwa ataupun kerusakan aset bangunan warga akibat kejadian tersebut, abu vulkanik itu dikhawatirkan akan merusak rumput cadangan pakan ternak dan tanaman pertanian milik warga.
"Kami sudah mendapat informasi dari BPBD Klaten bahwa Gunung Merapi masih berstatus aktif normal. Setelah hujan abu reda sekitar pukul 06.00 WIB tadi, warga berangsur-angsur kembali ke rumah masing-masing. Namun kami tetap menghimbau warga waspada dan selalu mengenakan masker selama beraktivitas," ujar Bambang.
(mbr/nrl)