Berdasarkan penulusaran detikcom, Senin (22/7/2013), Sri Suryawidati yang saat ini menjabat sebagai bupati Bantul, Yogyakarta, menggantikan suaminya Idham Sawami yang telah menjabat sebagai kepala daerah di tempat yang sama. Lalu ada Widya Kandi Susanti yang dilantik menjadi Bupati Kendal menggantikan suaminya Hendy Boedoro.
Tidak hanya Istri, anak pun ikut menggantikan posisinya ayahnya seperti Makmun Ibnu Fuad yang menjadi Bupati Bangkalan, Jawa Timur, menggantikan ayahnya, Fuad Amin. Ahmed Zaki Iskandar yang terpilih sebagai Bupati Tangerang, Banten menggantikan ayahnya Ismet Iskandar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Widya Kandi Susanti
|
Pasangan ini didudkung oleh PDI-P, PKB dan beberapa koalisi parpol lainnya. Widya Kandi sebelumnya adalah wakil ketua DPRD, kader PDIP, dan aktif dalam berbagai organisasi sosial. Widya merupakan perempuan kelahiran Semarang, Jawa Tengah. Ia menamatkan pendidikan terakhirnya pada tahun 2006 di Magister Management Universitas Semarang.
Suaminya, Hendy Boedoro saat ini terjerat kasus korupsi penyelewangan APBD Kendal. Pada Dakwannya jaksa penuntut umum melakukan beberapa tindak pidana korupsi, yaitu penyelewengan dana APBD Kendal tahun 2003, 2004, dan 2005, serta selama 2003-2005 menerima uang Rp 24,314 miliar dari sembilan rekanan yang mendapat proyek yang dibiayai dari dana bantuan Pemerintah Provinsi Jateng dan APBD Kendal.
Sri Suryawidati
|
Sri yang telah dikaruani empat cucu ini mendapatkan dukungan dari Partai Amanat Nasional, Golkar, dan Partai Karya Perjuangan Bangsa. Sri menyebut salah satu modal kemenangannya didapatkan saat aktif dalam program-program PKK. Tidak lupa ia menyebut suaminya yang telah menjadi mentor khususnya dalam berlaga di pemilukada.
Belakangan, suaminya Idham ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Tinggi DIY pada kasus dugaan korupsi dana hibah untuk Komisi Olahraga Nasional Indonesia (KONI) sebesar Rp 12,5 miliar.
Pemilik nama lengkap Sri Suryawidati Andarweni Diah Pertiwi Kawuryan Budi Respati ini juga merupakan perempuan pertama yang menduduki jabatan kepala daerah di Yogyakarta.
Haryanti Sutrisno
|
Lahir di Malang pada tahun 1949, Haryanti maju dengan pasangan Masykuri. Pasangan itu berhasil meraup 54% suara pemilih. Haryanti didukung oleh PDIP, PPP, PKNU, Partai Golkar, dan Hanura. Haryanti sebelumnya berprofesi sebagai dokter umum dan isteri kedua, Nurlaila adala Kepala Desa Wates, Kecamatan Wates.
Dalam berbagai kesempatan, Bupati Sutrisno selalu menegaskan dukungannya kepada Haryanti. Bahkan Haryanti disiapkan sebagai penggantinya setelah dirinya turun jabatan.
Anna Sophanah
|
Dari hasil pemungutan suara, Anna meraup sekitar 60,78 persen dan mengalahkan kandidat lainnya. Pasangan ini unggul disemua wilayah di Indramayu. Annah yang diusung oleh Golkar ini dinilai memiliki elektabilitas. Bahkan dirinya mendapat permintaan langsung dari Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie saat Rapat Kerja Daerah DPD Golkar Jawa Barat.
Sebelum menjabat sebagai bupati Indramayu, Annah adalah Ketua Tim Penggerak PKK Indramayu dan juga sebagai anggota DPRD. Sayangnya, suami Anna yang akrab dipanggil Yance tersandung kasus korupsi. Kejaksaan Agung menetapkan mantan Bupati Indramayu, Irianto M.S. Syafiuddin alias Yance, sebagai tersangka perkara pembebasan tanah untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap Indramayu tahun anggaran 2006 dengan kerugian negara diperkirakan sebesar Rp 42 miliar.
Ahmed Zaki Iskandar Zulkarnain
|
Sebelum menjabat sebagai Bupati Tangerang, ia duduk di Komisi I DPR RI. Pada pemilukada Tangerang, ia maraih sekitar 54 persen suara. Ahmed adalah jebolan Victoria University Australia angkatan 1998.
Ismet tidak hanya mampu mengantarkan Ahemd menjadi suksesornya. Anak perempuannya, Intan Nurul Hikmah berhasil duduk sebaga Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tangerang.
Makmun Ibnu Fuad
|
Selain soal masih mudanya Makmum menjadi bupati, ia juga menggantikan ayahnya Fuad Amin Imron yang juga sebelumnya menjabat sebagai Bupati Bangkalan. Makmum maju untuk memperebutkan posisi bupati dengan berpasangan Mondir Rofi'i dan didukung oleh 9 parpol yakni Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Demokrat (PD), PDIP, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Gerindra, Hanura, Partai Demokrasi Pembaruan (PDP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Golkar.
Di laman facebooknya tersebut Makmun menulis dia lulus SMAN 2 Surabaya tanpa menyertakan lulusan tahun berapa. Dia saat ini menjabat Ketua Yayasan Syaikhkhona Kholil Bangkalan. Di usia yang masih belia ini Makmun berharap bisa memajukan Bangkalan. Meneruskan program yang belum diselesaikan ayahnya yang sudah menjabat Bupati Bangkalan dua periode.
Halaman 8 dari 7
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini