"Kita membagikan brosur-brosur yang berisi foto dan informasi tahanan teroris yang kabur dari Medan kepada pemilik resort di setiap pulau dan pemilik homestay sebagai upaya antisipasi," kata Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Johanson Ronal Simamora kepada detikcom, Senin (22/7/2013).
Brosur yang dibagikan itu berisikan foto dan identitas 4 napi yang kabur, berikut nomor kontak kepolisian yang bisa dihubungi, bilamana masyarakat atau wisatawan melihat atau mengetahui keberadaan mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Johanson menambahkan, warga atau pun turis-turis yang mengetahui adanya informasi mengenai keberadaan para teroris ini, diimbau untuk melapor ke Polres Seribu.
"Bila menemukan para napi ini bersembunyi di pulau-pulau kecil, agar diberitahukan kepada kami. Karena mereka ini sangat berbahaya," ujar Johanson.
Johanson melanjutkan, di samping untuk mencari napi terorisme yang kabur, kegiatan ini juga dilakukan demi tercapainya wilayah Kepulauan Seribu sebagai zona zero criminal and drugs.
"Sehingga masyarakat yang berlibur dan berkunjung ke Kepulauan Seribu merasa aman dan nyaman," imbuh Johanson.
Operasi ini, kata dia, dilakukan setiap hari pascakejadian kerusuhan di LP Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara beberapa pekan lalu. Namun, selama operasi, aparat Polres Kepulauan Seribu belum mendapatkan hasil yang cukup signifikan, berkaitan dengan kaburnya para teroris itu.
(mei/rvk)