Kecelakaan tunggal yang terjadi pada hari Minggu (21/7/2013) siang akibat sopir belum pengalaman atau belum pernah melewati kawasan perbukitan Menoreh tersebut. Sang sopir, Supriyanta, diduga terlambat mengambil persneling saat bis berada di daerah tanjakan di ruas Jalan Sribit-Jatimulyo Dusun Penggung, Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo.
Sebanyak 11 orang yang semuanya warga Dusun Seworan Desa Triharjo, Kecamatan Wates itu mengalami luka-luka akibat benturan. Lima orang sudah diperbolehkan pulang dan mendapatkan perawatan jalan. Sedangkan 6 orang hingga sore ini masih dirawat intesif di IGD RSUD Wates. Enam orang yang masih dirawat adalah Ny Sukiyem (64), Thoyibah (60), Ngatinah (70), Umi fathonah (50), Eliya Umar (37) dan Robingatun (39).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat bus berada di tanjakan Dusun Penggung, minibus yang dikendarai Supriyanta tidak kuat menanjak dan langsung berjalan turun. Semua penumpang panik saat bus terperosok dan terguling.
"Penumpang yang sebagian besar adalah ibu-ibu banyak mengalami luka benturan dan terkena pecahan kaca. Saya tahu-tahu sudah jatuh di dalam bus bersama penumpang lainya dan tangan terjepit hingga patah," katanya
Supriyanta mengatakan, minibus nopol AB 7221 HC yang dikendarainya terlambat mengoper perseneling saat berada di tanjakan. Dia juga mengaku tidak mengenal medan jalan di daerah tersebut.
"Baru sekali saya lewat dari itu, saat menanjak terus saya telat mengoper perseneling sehingga mobil turun dan terperosok di pinggir perbukitan," katanya.
(bgs/mad)