Dewan Syuro Setuju, DPP PKB Protes Baliho 'Partainya Ksatria Bergitar'

Dewan Syuro Setuju, DPP PKB Protes Baliho 'Partainya Ksatria Bergitar'

- detikNews
Minggu, 21 Jul 2013 09:51 WIB
Jakarta - Baliho PKB 'Partainya Ksatria Bergitar' ternyata menuai beragam sikap dari internal PKB. Meski dari kalangan Dewan Syuro sepakat dengan baliho tersebut, Ketua DPP PKB DPR Marwan Jafar tak senang dengan baliho itu.

"Kita juga nggak tahu yang buat siapa. PKB sama dengan Partai Kebangkitan Bangsa itu ada sejarahnya, filosofisnya. Ada makna yang terkandung di dalamnya," kata Marwan yang juga ketua FPKB DPR ini, saat dihubungi, Minggu (21/7/2013).

Marwan kesal dengan kepanjangan PKB di baliho itu. Menurut dia pembuat baliho itu tak mengerti sejarah PKB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang membuat singkatan itu ngawur alias tidak paham makna sejarah. Atau jangan-jangan tidak mengerti karena sudah nafsu. Jadi nafsunya yang ditonjolkan bukan rasionalitasnya," ujar anggota Komisi V DPR ini.

Sebelumnya PKB mengonfirmasi memasang baliho ksatria bergitar di wilayah Warung Buncit, Jaksel. Baliho itu bagian dari usaha PKB untuk menarik simpati pemilih mengambang atau swing voter.

"Itu kan bagian dari ikhtiar. Ikhtiar kan tidak dengan satu jalan. Kita kan nasional, konstituen memang jelas orang NU, tapi swing voter kan bisa siapa saja. Ini bagian dari ikhtiar untuk pemilih mengambang itu," kata Wakil Ketua Dewan Syuro PKB, Ali Maschan Moesa, saat dihubungi.

Rhoma Irama juga telah mengamini bahwa dirinya memang menjadi ikon PKB. Selaku vote getter, Rhoma juga sudah merestui penggunaan gambar ksatria bergitar itu.

Rhoma juga tak membantah bahwa pemasangan baliho itu, selain untuk mengkampanyekan PKB, juga mengkampanyekan dirinya untuk maju sebagai Capres. Rhoma memang disokong PKB untuk maju sebagai Capres 2014.

"Insya Allah itu benar," jelas Rhoma. Rhoma tak mau berkomentar lebih banyak.

(trq/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads