Siswi SMK di Bantul Meninggal Saat Ikuti MOS

Siswi SMK di Bantul Meninggal Saat Ikuti MOS

- detikNews
Sabtu, 20 Jul 2013 05:13 WIB
Jakarta - Seorang siswi SMK 1 Pandak Bantul, Anindya Ayu Puspitasari (16) warga Dusun Daleman, Srigading, Kecamatan Sanden, meninggal saat mengikuti Masa Orientasi Sekolah (MOS). Anindya meninggal saat mengikuti kegiatan Pelajaran Baris-Berbaris (PBB).

"Dia berdiri di barisannya. Kakak-kakak kelasnya baru memberi penjelasan mengenai materinya. Jadi saat itu baru akan mulai dan tiba-tiba terjatuh", kata Eddy Sutoro, guru SMK 1 Pandak saat ditemui di RS PKU Muhammadiyah Bantul Jumat (19/07/2013)malam.

Menurut Eddy peristiwa terjadi sekitar pukul 15.30 WIB saat siswa baru usai istirahat untuk sholat Ashar. Anindya yang terkulai lemah saat itu langsung dilarikan ke puskesmas Pandak. Namun petugas medis puskesmas menyarankan agar Anindya secepatnya dibawa menuju rumah sakit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sayangnya diperjalanan nyawanya tidak tertolong. Saat tiba di rumah sakit sudah tidak terselamatkan", tambahnya.

Guru bidang studi olahraga ini menegaskan tidak ada kekerasan dalam kegiatan MOS. Ia juga mengelak jika meninggalnya siswi baru ini akibat kelelehan setelah tiga hari mengikuti kegiatan bagi siswa baru tersebut.

"Kalau kelelahan kan sudah mengikuti kegiatan. Ini kan belum. Dia juga nggak mengeluh apa-apa. Tapi kalau menurut keluarganya dia memang sering pingsan sejak SMP", ujarnya.

Berbeda dengan sang guru, Buyung (samaran) salah satu kakak kelas yang juga panitia mengakui Anindya sempat mendapat hukuman lompat 10 kali.

"Dia tidak menggunakan kaos olah raga saat baris berbaris", katanya.

Penyebab meninggalnya Anindya memang masih misterius. Pihak rumah sakit juga tidak dapat memastikan penyebabnya karena saat tiba di RS PKU sudah dalam kondisi meninggal dunia.

"Apakah faktor kelelahan atau yang lain kami tidak berani menyimpulkan. Kita juga tidak tahu apakah dia punya riwayat penyakit seperti penyakit jantung atau lainnya", kata petugas piket UGD PKU dr Zainul Arifin.

Sementara itu aparat kepolisian yang mendatangi kamar jenazah RS PKU juga belum menyimpulkan ada tidaknya unsur kelalain pihak sekolah dalam kasus ini.

"Kita masih menyelidiki. Tapi karena pihak keluarga dan pihak sekolah juga belum bisa dimintai keterangan, kita belum dapat mengambil tindakan lebih lanjut", ujar AKP Alaal Prasetya, Kasat Reskrim Polres Bantul.



(jor/bpn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads