"Kita butuh tambahan. Ini 4 hibah, five more? Kami masih perlu mendiskusikan. Kita ingin punya banyak yang lain. Tidak hanya untuk operasi militer. Tapi juga untuk penanganan bencana," ujar Menhan, Jumat (19/7/2013), usai acara MoU penyerahan pesawat di Aula Bhinneka Tunggal Ika, Kementerian Pertahanan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
"Seperti bencana gempa di Aceh. Bantuan dari Halim ke Aceh kemaren itu Hercules kita," imbuh Purnomo yang juga menuturkan banyak bencana di Indonesia, seperti gempa dan longsor yang memerlukan bantuan pesawat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jumlahnya ada 4, dan yang satu sudah serviceable artinya sudah bisa terbang dibawa ke Indonesia. Dan yang 3 perlu dilakukan peremajaan oleh Qantas Defence Services (QDS). Kalau ini diremajakan bisa 30 tahun," jelas Purnomo dihadapan wartawan.
Acara penandatanganan tersebut dihadiri juga oleh Wamenham Sjafrie Sjamsoeddin, Sekjen Kemhan Letjen TNI Budiman, Irjem Kemhan Laksdya TNI Sumartono, Dubes Australia Greg Moriarty, Kepala Glenn Brown, dan pejabat eselon I dan II di lingkungan Kemhan.
(dni/gah)