"Ada perbedaan harga yang jauh, HPP (Harga Pokok Produksi) jauh lebih rendah dari harga di kontrak," ujar Toto Hardianto.
Hal tersebut dikatakan Toto saat menjadi saksi ahli dalam persidangan kasus dugaan korupsi simulator SIM dengan terdakwa Irjen Djoko Susilo di pengadilan Tipikor, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (19/7/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahkan dalam dokumen SPJP terdapat beberapa komponen yang berulang-ulang di kontrak," jelas Toto.
Dosen Teknik Mesin ITB itu menjamin validitas hasil temuannya 90%. Validitas sebesar itu dinilai cukup dapat dipercaya. Toto Hardianto bersama tim juga menemukan 250 unit simulator SIM yang tidak berfungsi sama sekali. KPK mendakwa adanya kerugian negara mencapai Rp 144 miliar dari total proyek 196 miliar ini
(kha/lh)