Kereta Commuter Semakin Tak Nyaman, Panas dan Desak-desakan

Kereta Commuter Semakin Tak Nyaman, Panas dan Desak-desakan

- detikNews
Jumat, 19 Jul 2013 09:38 WIB
Jakarta - Kereta commuter line semakin tak nyaman. Begitu kira-kira keluhan banyak penggunanya. Apalagi setelah tarif progresif diberlakukan, penumpang semakin padat, berdesak-desakan, semakin tak nyaman.

"Tarif sih memang murah, tapi jadi nggak nyaman gini. Yah, cuma bisa mengeluh, pasrah saja," kata pengguna kereta commuter, Luthfi saat berbincang, Jumat (19/7/2013).

Di saat jam pergi kerja dan pulang kantor, kepadatan semakin menggila. Mau tak mau, Luthfi yang naik dari Stasiun Bojong Gede bersama istrinya, harus siap 'bertanding' dengan sesama penumpang lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di dalam kereta, padat banget panas lagi. Ada AC sih tapi nggak ngaruh apa-apa," jelasnya.

Kereta memang menjadi primadona, tarifnya yang murah meriah membuat banyak orang yang menggunakannya. Tarif progresif ini berlaku sesuai stasiun yang dilalui, untuk tiket awal Rp 2 ribu.

"Jadi kadang pintu bisa dibuka sekarang, ya daripada panas, mau bagaimana lagi. Beda sama yang dahulu," keluhnya.

Luthfi mungkin mewakili suara para penumpang kereta yang lain. Mereka tak bisa pindah ke lain hati, sudah bergantung pada sarana transportasi kereta. Hanya satu harapannya, semoga pihak kereta api bisa berbenah, memberikan kenyamanan kepada penumpang.

"Semoga saja bisa lebih nyaman, amiiin," harap Luthfi.

(ndr/nal)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads