Pelaku Tembak 2 WNA karena Ditipu Soal Pengadaan Dolar

Penembakan di Apartemen Mediterania

Pelaku Tembak 2 WNA karena Ditipu Soal Pengadaan Dolar

- detikNews
Kamis, 18 Jul 2013 18:47 WIB
Jakarta - Polisi mulai mengungkap motif penembakan dua WNA di Apartemen Mediterania, Jakbar. Insiden itu dipicu lima pelaku yang merasa kesal lantaran janji korban untuk menggandakan uang dolar tidak terlaksana.

"Dua korban melakukan bisnis ilegal penggandaan uang euro dan dolar," ujar Kapolres Jakbar Kombes Fadil Imran di kantornya, Kamis (18/8/2013).

Kedua korban yang dimaksud adalah Mohammed Bah (WN Sierra Leone) dan Andelusi Oludare (WN Nigeria). Keduanya sudah pernah bertemu dengan para pelaku sebanyak tiga kali, untuk kepentingan penggandaan uang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di pertemuan ketiga, siasat penipuan Bah dan Oludare berhasil tercium. ""Mesinnya bukan ngeluarin dolar malah kertas putih. Tidak terima, pelaku lalu memanggil temannya," kata Fadil.

Para pelaku lantas mendatangkan dua anggota TNI bernisial AF dan FL. Maksud hati keduanya diminta datang hanya untuk menakut-nakuti, namun belakangan malah terjadi penembakan.

"Keduanya oknum TNI aktif dan sudah dilakukan pemeriksaan di POM TNI Kodam Jaya," kata Fadil.

Aksi penembakan terjadi di lantai 15E Apartemen Mediterania, Tanjung Duren, Jakarta Barat pada Sabtu 15 Juli 2013 pukul 22.00 WIB.

Mohammed Bah (WN Sierra Leone) menderita luka tembak di siku bagian kanan dan paha kanan. Sementara korban Andelusi Oludare (WN Nigeria) menderita luka di bagian dada kanan, ketiak kiri dan paha kiri.

Salah satu korban penembakan sempat melarikan diri melalui pintu darurat unit apartemen ketika ditembak pelaku.

Polisi menyatakan, korban datang ke lokasi untuk bertamu ke unit 15ES Tower E Apartemen Mediterania. Diduga, para pelaku sudah mempersiapkan aksi penembakan ini. Ada pelaku yang saat itu berjaga-jaga di pintu darurat apartemen.

Polisi telah memeriksa 18 saksi terkait kasus tersebut. Sementara barang bukti seperti proyektil, selongsong, 2 unit handphone, rekaman CCTV dan print out parkir telah disita polisi.
(spt/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads