"Anaknya bandel-bandel. Susah kalo dibilangin. Pada keluar-keluar kelas, ngobrol-ngobrol sendiri," ujar Irvan, di sekolah Master (Masjid Terminal), Depok, Kamis (18/7/2013).
Sekolah Master atau masjid terminal adalah sekolah khusus anak jalanan dan mereka yang kurang mampu secara ekonomi. Irvan mengajar sejak 2008.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun banyak yang susah diatur, Irvan tak menutup mata jika banyak juga yang rajin dan berprestasi. "Mereka banyak juga yang rajin, yang pintar-pintar, nggak pernah bolos sekolah," ungkapnya.
Irvan yang bernama lengkap Muhammad Irvan, merupakan mantan murid di sekolah tanpa dipungut biaya ini. Ia menjadi murid di SMA Master dari tahun 2008 hingga lulus.
Selepas SMA ia kemudian mendapat beasiswa dari pemerintah untuk melanjutkan sekolah ke universitas negeri. Kini, Irvan berkuliah di Universitas Diponegoro, Semarang.
"Pas sudah kuliah, ngajarnya kalau pas libur aja," jelas Irvan.
Irvan mengatakan ia mau mengajar karena adanya kepedulian. "Kan kasian, liat semangat mereka tinggi sekali untuk belajar," lanjutnya.
Saat ini di sekolah Master terdapat 30 ruang kelas yang terbagi ke dalam TK, SD, SMP, dan SMA. Jumlah anak yang belajar di sekolah ini ada sekitar 3000 siswa.
(rna/ndr)