Keris itu dibeli Irjen Djoko dari seorang kolektor, Indra Jaya, pada tahun 2004. Sebagai imbalan, sang jenderal memberikan rumah di Pesona Khayangan, Depok, Jabar. Menurut Indra, rumahnya bernomor FI/9. Di dakwaan KPK terhadap Irjen Djoko, alamat rumah tersebut juga tercantum jelas. Namun rumah itu tak disita.
"Beliau memberikan rumah digantikan keris," kata Indra di Pengadilan Tipikor, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jaksel, Selasa (16/7) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikcom mencoba masuk ke dalam dan mengucapkan salam, namun tak ada yang menjawab. Meteran listrik prabayar yang ada di depan rumah terlihat sudah tak diisi untuk waktu yang cukup lama. Di garasi, hanya ada satu sepeda motor.
Menurut Indra, rumah itu dibayar langsung oleh Irjen Djoko ke pengelola Pesona Khayangan seharga Rp 1,65 miliar. Pembelinya bernama Supriadi. Setelah itu, kuitansi ditunjukkan pada Indra sebagai bukti rumah sudah dijadikan mas kawin keris.
"Udah lama nggak ditinggalin, terakhir saya lihat dua tahun lalu," kata Marwoto, salah seorang satpam di lokasi tersebut.
Indra juga mengaku sudah tak tinggal di rumah tersebut, terutama setelah bercerai dari istrinya. Dia kini tinggal di kawasan Sunter, Jakarta Utara. Namun saat didatangi, dia tak mau ditemui.
Tak jauh dari lokasi rumah itu, Irjen Djoko juga punya rumah lain yang tak kalah mewah. Namun rumah itu sudah disita KPK karena diduga berkaitan dengan pencucian uang.
(mad/nrl)