Tak bisa dipungkiri posisi Jokowi yang terus memuncaki tangga survei capres cukup menggembirakan. Banyak pengamat melihat elektabilitas PDIP ikut terdongkrak lonjakan elektabilitas Jokowi yang dikenal merakyat.
Sejumlah elite PDIP pun mulai berani membuka peluang pencapresan Jokowi. Apalagi Mega telah mengisyaratkan tak nyapres di 2014.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian sampai saat ini Mega belum bicara sama sekali soal siapa capres yang akan diusung di Pilpres 2014. Saat ini Mega menginstruksikan semua struktur partai kerja keras untuk memenangkan Pemilu Legislatif 2014, baru mengurus Pilpres.
Jokowi yang terus memuncaki survei capres juga tak mau berspekulasi terkait peluang pencapresannya. Jokowi selalu menjawab dengan kalimat merendah seperti 'saya nggak mikir' belakangan dia malah menonjolkan tampangnya yang ndeso. Namun semakin Jokowi menghindar, elektabilitasnya malah semakin menjadi-jadi.
Temuan survei Pusat Data Terpadu (PDB) pimpinan Didik J Rachbini yang dirilis kemarin Rabu (17/7/2013) kemarin, misalnya, hanya Jokowi yang mampu menjegal kedigdayaan Prabowo. Artinya kalau Jokowi tak nyapres maka disimpulkan PDB, Prabowo-lah presiden Indonesia berikutnya.
Pertanyaan besarnya, apakah Mega mau merelakan Jokowi nyapres? Apakah Mega rela Prabowo jadi presiden? Tentu pada akhirnya Mega yang paling berhak memutuskan siapa capres yang akan diusung PDIP.
(van/nrl)