"Tanah sekolah ini bukan milik pemerintah, ini tanah pemberian masyarakat, diwakafkan," jelas Nurokhim, Pembina dan Pendiri Yayasan Bina Insan Mandiri yang menaungi Sekolah Master saat ditemui di ruangannya di Sekolah Master, Jalan Margonda Raya, Terminal Depok, Jawa Barat, Rabu (17/7/2013).
Cikal bakal sekolah ini berdiri tahun 2000 lalu. Berawal remaja masjid di terminal Depok yang kasihan melihat anak jalanan yang berkeliaran tak terdidik. Para pengajar banyak dari mahasiswa UI, mereka menjadi relawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya ini mau digusur," terang Nurokhim.
Kabarnya, Pemkot Depok ingin menukar lahan sekolah ini dengan tempat lain. Tapi ya namanya sekolah masjid terminal untuk anak jalanan, kalau dipindah ke tempat lain, anak jalanan bisa tak tertampung.
"Ada beberapa siswa sekolah master yang berprestasi, mereka juara tingkat Depok, juara tingkat provinsi, dan juara tingkat nasional. Ada yang juara olimpiade, lomba siswa berprestasi, lomba karya tulis ilmiah, lomba musik, lomba bikin film dokumenter," cerita Nurokhim. Biaya di sekolah ini gratis.
Sekolah ini kini ada 3 ribu orang. Mereka menuntut ilmu di sela-sela pekerjaan menjadi pengamen, semir sepatu dan pekerjaan lainnya.
"Sekolah ini mengurangi banyak anak-anak di jalan. Kini banyak yang percaya diri masuk dunia kerja, atau membuka lapangan kerja," tutupnya.
(ndr/trq)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini