Merunut ke belakang, wacana pergantian Kapolri pada Agustus ini diungkapkan juru bicara presiden Julian A Pasha pada 5 Juni lalu. Di Istana, dia menyebut selain pergantian Panglima TNI, Kapolri juga akan diganti.
"Namun yang pasti rencana untuk pergantian Kapolri memang akan dilaksanakan tahun ini, diperkirakan sekitar Agustus. Meskipun itu masih tentatif, artinya bisa berubah. Direncanakan juga berbarengan dengan rencana pergantian Panglima TNI," kata Julian kala itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada dua nama jenderal bintang dua yang menjadi kuda hitam, bisa saja Kapolda Metro Jaya Irjen Putut Eko Bayuseno atau Kapolda Jabar Irjen Suhardi Aliyus. Jalan menuju bintang tiga terbuka karena posisi Wakapolri yang notabene bintang tiga akan segera ditinggalkan Komjen Nanan Sukarna.
Soal kemampuan calon-calon itu memang baru sebatas diuji Kompolnas. Belum ada uji publik yang mempreteli rekam jejak para calon itu. Yang jelas, melansir tuntutan yang disampaikan Koalisi Masyarakat Sipil beberapa waktu lalu, seorang Kapolri baru harus memiliki jiwa reformis.
Citra kepolisian menjadi pertaruhan. Polisi yang didambakan masyarakat adalah yang bersih dan berintegritas. Tentu, calon Kapolri yang baru harus bisa lebih baik dari pendahulunya.
"Calon Kapolri harus bersih dan berintegritas," kata anggota Koalisi Masyarakat Sipil Emerson Yuntho.
Tapi, ramai soal calon Kapolri Agustus ini, diluruskan Menko Polhukam Djoko Suyanto. Menurut dia, Agustus ini yang ada hanya pergantian Panglima TNI. Untuk Kapolri masih belum. Presiden SBY juga belum meminta nama calon Kapolri kepada Menko Polhukam selaku Ketua Kompolnas.
"Setahu saya nggak seperti itu. Panglima TNI yang Agustus," jelas Djoko Suyanto saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (17/7/2013).
(ndr/nrl)