Pesimis, Keluarga Mutia Tidak Akan Menuntut Medistra
Selasa, 26 Okt 2004 09:52 WIB
Jakarta - Keluarga Mutia, salah satu korban bom kedubes Australia, tidak akan menuntut RS Medistra akibat kelalaian rumah sakit yang mengakibatkan Mutia tidak tertolong. Penyebab kematian Mutia Rahmani Amalia, salah satu korban bom kedubes Australia terungkap. Dari hasil visum Rumah Sakit Mount Elizabeth Singapura mengatakan Mutia tewas akibat pendarahan lambung, infeksi paru-paru, pendarahan pada usus, lever sudah tidak berfungsi,dan kerusakan pada ginjal. Mutia, siswi kelas 3 Sosial 1 SMU 70 Jakarta, sebelumnya sempat dirawat di RS Medistra. Namun karena kondisi tidak membaik, atas bantuan Kedubes Australia, Mutia dilarikan ke Rumah Sakit Mount Elizabeth Singapura 17 Oktober lalu. Namun naas, Mutia meninggal Minggu siang (24/10).Sari, bibi Mutia yang dihubungi detikcom Selasa (26/10/2004) pagi mengatakan infeksi paru-paru, pendarahan dan gagal lever yang menimpa kemenakannya terjadi akibat infeksi di kaki Mutia. Sayangnya infeksi tersebut tidak terdeteksi oleh RS Medistra. Sehingga saat dilarikan ke Singapura, Mutia tidak tertolong. "Pihak mereka (Medistra) tidak memberikan keterangan apapun tentang keadaan Mutia," papar Ibu kandung Mutia, Sulista Prastiwi, yang ditemui wartawan di lokasi perstirahatan terakhir jenazah Mutia, TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.Pihak keluarga memutuskan tidak akan menuntut pihak Medistra atas kelalaian Medistra. "Tidak, kami berkata wajar kalau kami merasa tidak puas dengan Medistra. Pihak keluarga tidak akan menuntut, walaupun menuntut juga, pasti kami kalah," ujarnya pesimis. Bagaimanapun, putrinya tercinta tidak akan hidup seperti dulu.
(dni/)