Serda Ucok Ungkap 'Tujuan' Awal, Kecemasan, dan Penyamaran yang Terendus

Sidang Kasus Cebongan

Serda Ucok Ungkap 'Tujuan' Awal, Kecemasan, dan Penyamaran yang Terendus

- detikNews
Selasa, 16 Jul 2013 18:17 WIB
Bantul - Bersaksi untuk temannya sesama anggota Kopassus, Serda Ucok Tigor Simbolon menceritakan hal-hal sepele sebelum 'eksekusi' dilakukan. Mulai dari tujuan datang ke LP, cemas saat memasuki sel Dicky cs, dan lain-lain. Meski terkesan sepele, semua terasa begitu penting.

Ucok mengaku awalnya ia mengaku sebagai anggota Polda DIY. "Saya mau bertemu Dicky untuk mencari informasi tentang Marcel. Tapi setelah di dalam (lapas) sepertinya mereka tahu penyamaran kami," kata Ucok di Pengadilan Militer Yogyakarta, Jl Ringroad Timur Banguntapan Bantul, Selasa (16/7/2013).

Ucok kian panik manakala posisi Dicky cs tak kunjung ditemukan. Padahal ia sudah mondar-mandir di sejumlah sel sambil meneriakkan nama Dicky. Kemudian, ia melihat temannya menuju satu ruang sel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya berdiri di dekat jendela dan seperti melihat salah satu tahanan menunjuk ke satu arah," ungkapnya.

Ucok tidak serta merta masuk ke sel. Ia mengaku sempat khawatir akan keselamatan dirinya jika memaksakan diri masuk sel. Akhirnya, ia masuk dalam posisi siaga.

"Dan benar saja ada benda melayang ke arah saya dan menyebabkan luka di bahu," kata Ucok. Dalam sidang-sidang sebelumnya, Ucok menyebut dirinya dipukul dengan menggunakan kruk atau alat bantu berjalan kaki.

Merasa mendapat ancaman, Ucok secara refleks mengarahkan moncong senjata AK yang ditentengnya ke orang yang diduga melemparkan sesuatu dan menarik picunya. Dor..dor!

"Karena saya pernah mendapat pendidikan pertempuran jarak dekat, secara refleks saya melakukan tembakan doubel tap (tembakan ganda). Tapi saya tidak ingat berapa kali," tegasnya.

Tembakan refleks Ucok mengenai Hendrik Benyamin Sahetapi alias Dicky, Adrianus Candra Galaja alias Dedi, dan Yohanes Juan Manbait alias Juan. Seorang yang sempat bersembunyi, Gameliel Yermiyanto Rohi Riwu alias Adi, dieksekusi setelah Ucok mengganti magasin senjatanya yang sempat macet. 4 Tersangka kasus penganiayaan Serka Heru Santoso itu tewas seketika.


(try/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads