Serda Ucok dan Cerita Bendera Setengah Tiang Sebelum Penyerangan

Sidang Kasus Cebongan

Serda Ucok dan Cerita Bendera Setengah Tiang Sebelum Penyerangan

- detikNews
Selasa, 16 Jul 2013 15:45 WIB
Serda Ucok Tigor Simbolon (Foto: M Afifi/detikcom)
Bantul - Terdakwa utama kasus penyerbuan Lapas Cebongan Sleman Serda Ucok Tigor Simbolon mengaku gelisah saat bendera setengah tiang berkibar di lokasi latihan Bukit Tlogodringo, Tawangmangu Jawa Tengah. 2 kejadian 'penting' dalam waktu seminggu memicunya segera mengambil tindakan: menyerang LP Cebongan.

Serda Ucok menceritakan bendera setengah tiang dan berkibar di lokasi latihan, Selasa (20/3/2013). Pelatih menggelar briefing. Diberitahukan bahwa anggota Kopassus Serka Heru Santosa meninggal.

"Tapi tidak dijelaskan secara rinci bagaimana meninggalnya. Jadi saat itu saya bertanya-tanya," kata Serda Ucok saat menjadi saksi untuk berkas perkara II dengan terdakwa Sertu Heru Juwanto, Sertu Anjar Rahmanto, Sertu Martinus Robert Paulus Benani, Sertu Suprapto dan Sertu Herman Siswoyo di Pengadilan Militer Yogyakarta, Banguntapan, Bantul, Selasa (16/7/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Ucok, latihan tetap berjalan seperti biasa. Namun ia tak lagi bisa berkonsentrasi dan selalu bertanya-tanya perihal kematian teman bintara di peletonnya itu. Belum juga rasa penasarannya terjawab, ia dikejutkan kasus pembacokan yang menimpa Sertu Sriyono di Yogyakarta.

"Tanggal 22 (Maret 2013) itu, usai latihan survival saya turun ke Desa Gondosuli dan melihat running teks di TV, Sriyono dibacok kelompok preman di Jogja," tambahnya.

Dua kasus yang datang hampir bersamaan itulah yang membuat Ucok semakin gelisah dan terpancing emosinya. Ia mengajak temannya turun dari tempat latihan dan pergi ke Yogyakarta.

"Saya mengajak teman satu tim yakni Koptu Kodik dan Sertu Sugeng tapi keduanya malah mencegah. Akhirnya, saya tetap berniat turun dan tahu-tahu mereka mengikuti saya di belakang menuju mobil," ungkap Ucok dalam sidang yang diketuai Letkol Faridah Faisal.

Ketiganya lalu turun dari lokasi latihan dan kembali ke markas Kandang Menjangan Kartosuro. Dari markas, mereka berangkat ke Yogyakarta sekitar pukul 22.00 WIB. Penyerangan LP terjadi dini hari. Empat tahanan titipan Polda DIY tewas ditembak.


(try/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads