Ahok berpendapat penertiban PKL bagaikan film Tom and Jerry sehingga sulit dipastikan waktu penyelesaiannya. Namun, eks Bupati Belitung Timur ini mengutamakan cara persuasif dalam penataan PKL hingga mengancam bakal memenjarakan PKL yang terus ngeyel.
Suami Veronika Tan ini juga merenovasi Blok G di Tanah Abang sebagai tempat untuk merelokasi PKL.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Ngeyel ya Dipenjara
|
"Kita ambil tindakan. Kita akan penjarakan kalau perlu!" kata Ahok dengan nada meninggi di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (16/7/2017).
Ahok menilai, PKL Tanah Abang yang berdagang di jalan raya melanggar UU. Pihaknya siap melaporkan hal itu ke polisi.
"Kita kan persuasif awalnya. Kita sampaikan ke mereka, tidak boleh ini," tutur mantan Bupati Belitung Timur itu.
Namun Ahok masih berempati pada mereka mengingat saat ini masih bulan Ramadan. Meski demikian, pihaknya akan terus menyosialisasikan hal itu.
"Kalau nanti masih ngeyel terus kita penjarakan," tutur Ahok.
Seratusan PKL berdemo di depan Blok B Tanah Abang, Senin (15/7/2013). Mereka protes dipindahkan ke Blok G karena sepi pembeli dan gedungnya tidak layak.
Jokowi berniat memindahkan para PKL liar itu ke Blok G untuk mengatasi kemacetan lalu lintas. Blok G saat ini sedang diperbaiki karena kondisinya kurang terawat.
2. Perbaikan Blok G
|
"Penertiban PKL ini lumayan (mudah) di beberapa wilayah, kecuali Tanah Abang," ujar Basuki alias Ahok di Gedung Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (12/7/2013).
Menurut Ahok, mafia di kawasan Tanah Abang terlalu besar. Mereka sudah puluhan tahun beroperasi di area tersebut.
"Mafianya terlalu besar. Karena Al Capone (bos mafia Amerika-red) aja terlalu lama ini," kata Ahok.
Sementara itu, Blok G Pasar Tanah Abang yang akan dijadikan tempat relokasi PKL saat ini sudah dibersihkan. Lampu-lampu yang semula padam sudah dipasang kembali.
"Sudah kita perbaiki. Pak Gubernur akan kontrol terus," ucapnya.
Selain penertiban PKL, pihaknya juga akan menertibkan titik yang menghambat lalu lintas seperti Jalan KS Tubun dan sekitar Bank BCA Slipi.
"Kita nggak bisa serentak karena pasukan kita kurang. Bulan puasa lagi, lemas juga," ujar Ahok.
3. Tagih Balikin Uang Sewa
|
"Waduh aku nggak tahu itu (kapan selesainya), kan Tom and Jerry, dari kecil sampai sekarang muter terus filmnya. Kayak nggak kapok aja," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T. Purnama.
Mengenai adanya oknum yang menarik sewa kepada para PKL sehingga PKL enggan untuk pindah, ia meminta PKL untuk melaporkan siapa oknum tersebut. Pria yang akrab disapa Ahok ini pun meminta para pedagang untuk berani menagih uang sewa tersebut kembali.
"Tagih dong! Kejar dong! Kenapa bodoh mau bayarin sewa sama orang nggak jelas?" tegasnya dengan nada tinggi.
Mengenai adanya anggapan bahwa sekarang ini Pemprov dianggap meminggirkan dan membuat rumit para PKL, Ahok menjawab, "Makanya sekarang Anda mau gubernur yang membiarkan Anda melanggar peraturan atau mau tegakkan peraturan?"
4. Tangkap Penarik Sewa
|
"Semua orang boleh (jualan), cuma tolong jangan duduki jalan kami, kamu boleh datang ke Jakarta, tapi kalau dudukin jalan raya, kamu sudah melanggar aturan, melanggar Perda," kata Ahok saat ditemui wartawan di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (9/7/2013).
Ahok tetap bersikeras memasukkan pedagang yang berada sepanjang jalan Tanah Abang. Ia beralasan para pedagang yang tidak bisa diatur sehingga setelah ditertibkan kembali ke jalan raya.
"Sebenarnya sudah dimasukin, tapi keluar lagi, ini persoalan mereka bandel saja," katanya.
Ia menantang para PKL agar melaporkan oknum yang meminta mereka membayar sewa badan jalan yang ditempati. "Kita juga harus tanya ke pedagang itu, Anda bayar sama siapa, supaya kita bisa tangkep oknumnya," katanya.
Pemprov pun akan bertindak tegas kepada para pedagang jika tetap tidak bisa dipaksa untuk masuk ke Blok G. "Kita ada tindakan hukum. Itu kan melanggar hukum, ada perda kan. Ya kita tinggal lapor ke polisi saja," katanya.
Halaman 2 dari 5