"Ini masalah idelogi pikiran, siapa yang tahu kalau itu teroris? Setelah tahu ada bom, baru berbahaya," kata Kepala BNPT Ansyaad Mbai usai acara diskusi di Epicentrum, Kuningan, Senin (15/7/2013) malam.
Menurut Ansyaad, ketika salah satu kelompok teroris berhasil diputus jaringannya, sisanya akan membentuk kelompok baru. "Hari ini ditangkap, sisa kelompoknya membentuk sel baru karena mereka gampang direkut," ujar Ansyaad.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jumlah serangan terorisme secara internasional belakangan ini 3 kali lipat lebih banyak. Bukan salah penanganan, tapi kurang ditangkap sampai jaringan akhir," ujar Ansyaad.
Menurut Ansyaad, salah satu pemicu peningkatan angka terorisme di dunia karena mudahnya mengakses cara membuat bom melalui dunia maya. "Masalah kimia bisa dipelajari di mana-mana, misal di internet ada website yang melansir 'how to make bomb in the kitchen'. Apa lagi semenjak kejadian bom Bali I, banyak buku-buku tentang ideologi teroris yang beredar," tutup Ansyaad.
(vid/fjr)