Gambar relief dibuat atas permintaan Soekarno pada tahun 1957. Relief dikerjakan langsung oleh tiga seniman ternama Indonesia, yaitu Sindoesoedarsono Soedjojono, Harijadi Sumodidjojo, dan Surono.
Relief beton tersebut menjadi buah karya yang dibanggakan karena dibuat khusus untuk menyambut para tamu negara pada masa itu. Namun nasibnya kini merana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Orang museum ya yang tahu kenapa ini tak diakui tapi karena mungkin keberadaannya di sini suatu saat bisa saja dihilangkan," jelas Ali saat berbincang dengan Detikcom di kantor PPKK, Jalan Angkasa, Jakarta Pusat, Jumat (12/7/2013).
Pantauan detikcom, gedung tua tempat relief itu berada, sudah tidak layak, bahkan terlihat cukup menyeramkan. Banyak lumut serta rumput liar tumbuh di sekitar gedung. Relief terletak di lantai 1 dan lantai 2. Ukiran seni pahatnya masih tampak bagus walaupun ada beberapa bagian yang patah. Relief ini bisa semakin hancur bila terus dibiarkan begitu saja.
Untuk mengantisipasi hal itu, rencananya relief akan dipindahkan ke gedung PPKK yang baru tapi masih dalam wacana. Pengurus PPKK juga tidak ingin artefak budaya yang mempunyai nilai seni tinggi punah dimakan alam.
"Dengar-dengar Direktur Utama kita, Pak Tabrie bilang bahwa kita mau bangun kantor baru. Itu relief mau dipindahkan ke sana entah mekanismenya bagaimana masih dibicarakan," ujar Ali ramah menutup perbincangan.
(aln/ndr)