"Dulu gubuk kami kaya rumah beneran, tapi ada penertiban akhirnya dibongkar," cerita Rodiah (50) yang ditemui di Tanah Tinggi, Jakpus, Kamis (11/7/2013).
Rodiah dan teman-temannya sudah puluhan tahun tinggal di kawasan itu. Sehari-hari mereka bekerja rupa-rupa, ada yang menjadi pengemis, pemulung, atau pekerjaan kasar lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bencana yang mereka hadapi tak hanya dari hujan, tapi mereka juga harus bersiap tatkala Satpol PP melakukan penertiban.
"Bongkar-pasang mulu tiap hari ampe 5 bulan. Capek, serba bingung. Jadi kalau ditertibin udah pasrah aja nanti juga dipasang lagi," keluh ibu beranak 10 itu.
"Kita udah biasa bongkar-pasang, ditertibin," celetuk Lami (45) yang sedang asyik mencari kutu bersama anak-anaknya.
Satu mimpi mereka, bisa tinggal di rumah sesungguhnya. Tapi untuk sementara mereka masih menyimpannya. Kini doa mereka, yang selalu dipanjatkan agar cuaca selalu panas. Agar mereka tidak merasa was-was.
"Masih enak panas, daripada hujan. Bocor semua kalo ujan, becek lagi," tandas Lami.
(ndr/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini