Cerita dari Kampung Apung: Tak Hilang Harapan Menunggu Janji Pemprov DKI

Cerita dari Kampung Apung: Tak Hilang Harapan Menunggu Janji Pemprov DKI

- detikNews
Kamis, 11 Jul 2013 18:53 WIB
Jakarta - Kampung Apung di Cengkareng, Jakarta Barat menagih janji Pemprov DKI. Sudah berkali-kali pejabat datang melakukan peninjauan, membantu mengalirkan air yang merendam. Tapi janji tinggal janji. Kampung Apung tetap terendam air.

"Pemerintah janji benerin saluran air di Kapuk Raya, bilang bulan 7, tapi realisasinya nggak ada. Cuma janji-janji doang. Kemaren sih lihat sudah diukur-ukur, tapi telat. Sama seperti kejadian tahun 2007 main bongkar saluran air, tapi nggak diterusin pembangunannya," jelas Ketua RT 10/RW 01, Rudi Suwandi yang ditemui di Kampung Apung, Rabu (10/7/2013).

Dahulu Kampung Apung ini pernah dikunjungi Jokowi kala kampanye. Jokowi menjanjikan akan melakukan perbaikan pada kampung ini. Kemudian pada saat ramai pelantikan pejabat Pemprov DKI di daerah kumuh, kala itu wali kota Jakarta Barat sempat akan dilantik Jokowi di kampung ini. Tapi entah bagaimana batal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Diasingkan juga nggak, diopenin juga nggak untuk kampung ini. Sekarang banyak di media, Pemda baru mulai ada sdikit perhatiannya sama kampung ini. Tadinya mah kaya gitu selama hampir 20 tahun ini kerendam didiemin saja," urainya.

Air merendam setinggi 2 meter. Warga sudah meninggikan rumahnya. Kini dari satu rumah warga ke rumah lainnya dihubungkan jembatan. Sarana dan prasarana di kampung ini agak kurang memadai, MCK juga seadanya.

"Rumah-rumah di atas air itu melalui dari tahun ke tahun air di lingkungan itu banjirnya bertahap. Jadi kalau sekarang kita uruk tanah misalnya 50 cm, besoknya air di tahun-tahun berikutnya itu naik. Kalo kerendam, panggungnya dinaikin lagi. Kita kejar-kejaran sama air," terangnya.

"Dulu mah namanya Kapuk aja, sekarang jadi Kampung Apung," tambahnya lagi. Luas Kampung Apung sekitar 3 hektar. Kawasan yang terparah terendam RT 10.

Karena kondisinya yang memprihatinkan tak heran kalau kampung ini kerap mendapat bantuan CSR perusahaan-perusahaan. Tapi tetap saja, mimpi dan cita-cita mereka yakni kampung tak terendam lagi.

"Ini keluh kesah kita dari masyarakat sini. Kita merasa diacuhin sama orang-orang di sana. Harusnya orang-orang di sana cepat tanggap. Kami ingin hidup layak dan nyaman," imbuhnya.

Menurut Rudi, kalau ada niatan tentu gampang bagi Pemprov DKI membetulkan kampung Apung. Banyak saluran air di Kapuk yang terhalang material tertentu.

"Saluran air di jalan Kapuk Raya tolong dibetulkan. Panjangnya kan kurang lebih 1.200 meter. Kalau emang mau dikerjain itu bisa. Di RT 10 ada 200 kepala keluarga. Dengan catatan yang punya KTP DKI 120 kepala keluarga. Selebihnya, penduduk pendatang," tutupnya.


(ndr/gah)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads