8 Penampakan SMPN 289 DKI: 'Kandang Kambing' hingga Lantai Berdebu

8 Penampakan SMPN 289 DKI: 'Kandang Kambing' hingga Lantai Berdebu

- detikNews
Rabu, 10 Jul 2013 11:19 WIB
8 Penampakan SMPN 289 DKI: Kandang Kambing hingga Lantai Berdebu
(Foto: Grandyos Zafna-Alina Yulistara/detikcom)
Jakarta - Lebih setengah tahun SMPN 289 yang megah berdiri di Jl Tipar Cakung, Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara, terbengkalai. Ini karena tidak ada akses menuju sekolah itu. Gubernur DKI Jokowi dan wakilnya Basuki T Purnama pun sibuk mencari solusi. Akibat terbengkalai, sekolah tersebut tak terawat, menjadi 'kandang kambing' dan berdebu tebal.

1. Blokir Seng oleh Haji Gubar

(Foto: Taufan Noor Ismailian/detikcom)
Ketua RW 05 Sukapura, Haji Gubar, di dekat SMPN 289 Cilincing, Jakut, memblokir satu-satunya akses jalan masuk ke sekolah itu. Pagar seng yang digunakan untuk memblokir jalan masuk ke sekolah itu dibangun sejak beberapa bulan lalu. Seng itu berdiri hampir setinggi 2 meter.

Diduga penutupan jalan itu dilakukan Pak RW karena dia memiliki lahan lain untuk dijadikan akses ke sekolah di dekat rumah sakit Islam. Namun hingga kini, akses itu tak dibeli oleh pemerintah.

Haji Gubar mengaku sebagai pemilik lahan yang dijadikan akses ke SMPN 289. Ada juga patungan dari bosnya. Karena itu, dia merasa tak bersalah melakukan pemblokiran. Gubar saat ditanya surat-surat kepemilikan tanah itu tak bisa menunjukkan. Dia beralasan surat-suratnya bertumpuk dengan dokumen lain. Padahal warga banyak yang berbicara kalau tanah itu tanah wakaf.

Namun pada Selasa (9/7) kemarin, Haji Gubar mengubah sikap kerasnya soal blokir itu setelah utusan Gubernur DKI Jokowi datang menemuinya di rumahnya yang luas, tak jauh dari sekolah itu.
Β 
"Jadi sekarang sekolah sudah bisa digunakan oleh warga Sukapura," ujarnya.

2. 'Kandang Kambing' di Depan Sekolah

(Foto: Grandyos Zafna/detikcom)
Bila blokir seng itu dibuka, tampaklah pemandangan seperti ini: lahan kosong yang ditumbuhi rumput liar. Beberapa kambing dilepaskan merumput di lahan kosong itu.

Punya siapa kambing itu? Warga mengatakan kambing-kambing itu milik Ketua RW 05 Haji Gubar. Namun Gubar membantah dengan menyatakan kambing itu milik warga.

Tampak di belakang gedung SMPN 289 yang megah. Ada pagar bambu yang dipasang oleh orang suruhan Haji Gubar.

3. Empang Mini

(Foto: Arina Yulistara/detikcom)
Di tengah lahan kosong berumput liar itu juga ada genangan airnya. Saking luasnya genangan sampai-sampai mirip empang mini. Empang mini ini terpampang di depan tembok sekolah yang tingginya 2 meter.

4. Bangunan 4 Lantai

(Foto: Grandyos Zafna/detikcom)
SMPN 289 ini selesai dibangun tahun 2012 dan menelan dana belasan miliaran rupiah. Sekolah ini dibatasi pagar tembok dan kawat setinggi sekitar 2 meter.

Gedung ini berbentuk huruf 'L' dibangun tingkat hingga 4 lantai. Setiap lantai kira-kira memiliki ruangan 6-10 ruangan untuk kelas, laboratorium hingga kamar mandi.

5. Koridor yang Kotor

(Foto: Taufan Noor Ismailian-Arina Yulistara/detikcom)
Masuk ke dalam lahan SMPN 289 itu, harus melewati lubang yang dihalangi bambu dan kayu. Rumput-rumput halaman sekolah sudah mulai liar di depan gedung sekolah 3 lantai itu.

Masuk ke dalam, didapati koridor-koridor sekolah yang kotor. Kambing-kambing di luar tembok terkadang masuk juga ke halaman sekolah, makan rumput hingga buang air besar. Tak heran bau kotoran kambing menyengat hidung.

Koridor lantai 1 tampak berdebu. Sedangkan koridor di lantai di atasnya lebih berdebu lagi.

6. Tangga Sekolah dan Kamar Mandi

(Foto: Arina Yulistara/detikcom)
Menuju tangga lantai 2 ada pagar besi hitam dengan jeruji-jeruji besi. Debu-debu berserakan di keramik menuju pagar besi itu. Tangga itu berkeramik putih dengan pegangan kayu.

Kamar mandi juga ada di setiap lantai. Tampak kamar mandi ber-WC jongkok, dengan lantai keramik kamar mandi krem. Kemudian keramik dindingnya putih dan krem. Pintu kamar mandi dari kayu dengan pegangan besi.

7. Keramik Ruangan Putih Jadi Hitam Berdebu

(Foto: Arina Yulistara/detikcom)
Debu di salah satu ruangan SMPN 289 Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara, itu sangat tebal. Saking tebalnya hingga lantai keramik putih berubah warnanya menjadi hitam. Jagung rasanya bisa tumbuh dalam debu tebal itu.

Pantauan detikcom di SMPN 289 Jakarta, Jl Tipar Cakung, Selasa (9/7/2013), ruangan di lantai 2 itu seperti berkeramik hitam kalau tak ada jejak angin yang meniupkan debu-debu hingga menampakkan warna keramik asli dari lantai itu: putih.

Di lantai bawah masih mendingan. Lantai keramik ini masih menampakkan warnanya. Seperti di ruangan yang tampaknya digunakan sebagai laboratorium ini. Namun debu tampak bertumpuk tebal di salah satu sudut.

8. Kursi-kursi Sekolah Mangkrak

(Foto: Taufan Noor Ismailian-Arina Yulistara/detikcom)
Di dalam kelas-kelas sudah ada papan tulis putih (whiteboard), di ruangan lantai 1 terdapat puluhan kursi yang masih baru, bungkus plastik masih membungkus kaki-kaki kursi itu.

Papan kursi dari kayu dan kaki-kakinya terlihat ditumpuk, beberapa bergelimpangan dan tak luput ditutupi debu.

Halaman 2 dari 9
(nwk/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads