Masuk ke dalam lahan SMPN 289 itu, harus melewati lubang yang dihalangi bambu dan kayu. Rumput-rumput halaman sekolah sudah mulai liar di depan gedung sekolah 3 lantai itu.
Gedungnya letter 'L' dengan pilar abu-abu yang menyangga. Masing-masing lantai ada sekitar 6 kelas berukuran 5x10 meter persegi dengan cat tembok abu-abu dan berpintu kayu bercat senada, plus jendela-jendela berlis kayu bercat hutam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantai sekolah itu dari keramik putih kecil berukuran 30 cm persegi. Warnanya keramik itu sangat kontras dengan debu-debu merah yang bertebaran nyaris rata di seluruh lantai, mulai dari selasar sekolah hinga ke dalam kelas.

Kambing-kambing milik warga juga terkadang masuk ke halaman untuk memakan rumput-rumput liar ini. Tak heran bau tahi kambing semerbak menyengat hidung.
Tak ada tukang kebun yang merawat dan menjaga sekolah ini. Orang suruhan Haji Gubar tampak menjaga blokade akses jalan ke sekolah tersebut sehingga sekolah tak dapat beroperasi.
Gubernur Jokowi telah menemukan solusi. Dia akan membangun akses jalan baru yang akan rampung dua hari lagi.
Sementara, Haji Gubar menyangkal meminta uang miliaran rupiah sebagai syarat untuk membuka blokade akses jalan tersebut. Dia menegaskan, penutupan akses ke SMPN 289 itu dilakukan karena jalan menuju ke sekolah itu merupakan lahan miliknya.
(nwk/nrl)