Ini 4 Poin Kesepakatan Pelindo dan Ahli Waris Mbah Priok

Jakarta - Indonesian Port Corporation (IPC) atau Pelindo II akhirnya mencapai kata sepakat dengan tim kuasa hukum ahli waris makam Mbah Priok. Ini dia sejumlah kesepakatannya.

Penandatanganan kesepakatan ini disaksikan oleh Forum Koordinasi Pimpinan Kota Jakarta Utara, direktur utama PT Jakarta International Container Terminal (JICT), Albert Pang, pihak Kementerian Pekerjaan Umum, dan Zulhendri Hasan selaku kuasa hukum ahli waris Mbah Priok.

Sejak tahun 1997, pembicaraan soal makam ini berlangsung alot dan sempat menemui jalan buntu. Bahkan pernah terjadi bentrokan yang menimbulkan korban jiwa. Apa yang menyebabkan kesepakatan ini begitu lama?

"Saya melihat banyak komunitas yang tidak terbangun satu dengan lainnya, antara ahli waris maupun pihak-pihak lain sehingga saya tampil sebagai leader untuk menjadi negosiator. Alhamdulillah tercapailah kesepakatan," kata Zulhendri.

Berikut 4 poin kesepakatan tersebut:

1. Makam Mbah Priok tetap dipertahankan dengan konsep cluster yang dibatasi tembok setinggi sekitar 3 meter, serta dibangun pula akses khusus jalan ke area Mbah Priok yang dapat dipakai sebagai parkir dengan daya tamopung 80 peziarah.

2. Pembangunan akses khusus ini tentunya terintegrasi dengan pembangunan hambatan akses Tanjung Priok.

3. Untuk wilayah bekas TPU Dobo yang berada di luar wilayah makam Mbah Priok akan dibangun dan digunakan oleh IPC sebagai pintu masuk pelabuhan kontainer JICT dan Terminal Peti Kemas (TPK) Koja.

4. Kuasa hukum dan ahlli waris makam menjamin tidak akan ada pihak lain yang mengklaim sebagai ahli waris makam.

(mad/ndr)