Polisi Pulang, Akses Menuju SMP 289 'Sekolah Kambing' Ditutup Pak RW Lagi

Polisi Pulang, Akses Menuju SMP 289 'Sekolah Kambing' Ditutup Pak RW Lagi

- detikNews
Selasa, 09 Jul 2013 11:58 WIB
Jakarta - Ketua RW di kawasan SMP 289 di Cilincing, Jakarta Utara, sempat membuka blokadenya sekitar pukul 08.00 WIB. Namun sekitar pukul 11.30 WIB satu-satunya jalan akses menuju SMP yang kini menjadi tempat main kambing itu ditutup kembali dengan seng.

Pembukaan blokade menuju SMP yang beralamat di Jalan Tipar Cakung, Cilincing, itu atas permintaan polisi. Tetapi setelah polisi pulang, jalanan itu ditutup kembali.

"Jadi tadi Pak Polisi datang jam 07.30 WIB, setelah ada obrolan dengan Pak RW jalanan itu dibuka," jelas Anton, warga sekitar, saat ditemui detikcom di lokasi, Selasa (9/7/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pas polisi pulang, Pak RW datang dengan tiga anaknya terus ditutup lagi deh," sambungnya.

Saat ini situasi di lokasi terlihat sepi, hanya ada warga sekitar yang lalu-lalang di tempat blokade. Tidak ada pengamanan dari kepolisian.

Soal alasan penutupan masih simpang siur. Isu yang berkembang, aksi ini dilakukan karena berhubungan dengan uang dan lahan. detikcom belum berhasil menemui Ketua RW 05 bernama Gobar, tetapi sang penjaga rumah mengatakan, majikannya sedang di luar.

Meski akses jalan diblokir, namun sekolah tetap menerima murid baru. Jika aksi blokir masih berlangsung, nantinya 192 siswa angkatan pertama SMP tersebut akan bersekolah sementara di SD 04 Sukapura.

Kasus blokade jalan itu memprihatinkan Gubernur Jokowi dan Wagub Ahok. Jokowi bermaksud meninjau sekolah tersebut.

Menanggapi kabar permintaan uang dari Ketua RW karena merasa sudah berjasa dalam proses pembebasan lahan yang kini ditempati sekolah tersebut, Jokowi akan mencari solusinya. Menurut dia, klaim seperti yang dilakukan Gobar sudah kerap terjadi di Jakarta.

"Waktu dibangun itu diam, biasanya kalau udah jadi ngeklaim minta itu (uang)," imbuhnya.

(rvk/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads