Kampung Venus: Labirin Gang Kelinci Ibukota, Matahari pun Sulit Tembus

Kampung Unik di Jakarta

Kampung Venus: Labirin Gang Kelinci Ibukota, Matahari pun Sulit Tembus

- detikNews
Selasa, 09 Jul 2013 11:03 WIB
Salah satu gang di Kampung Venus (Foto: Endro Cahyo)
Jakarta - "Sekarang rumahnya berjubel. Oh...padat penghuninya. Anak-anak segudang. Krudak... kruduk...Kayak kelinci". Penggalan lagu lawas 'Gang Kelinci' yang dibawakan Lilis Suryani itu tampak cocok dengan kondisi Kampung Venus di Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Kampung labirin gang kelinci ini sangat padat, hingga Matahari pun tak kuat menembusnya.

Masuk ke dalam gang-gang di kampung itu seakan menyiapkan diri untuk tersesat. Gang-gang selebar 1 meter atau kurang karena posisi rumah-rumah permanen dan semi permanen yang jaraknya sangat berdempet-dempetan, membuat orang-orang berjalan yang berpapasan memiring-miringkan badan.

Belok kiri, belok kanan, bila salah jalan gang itu menjadi tempat ibu-ibu memasak, mencuci pakaian atau peralatan dapur yang kotor. Kadang juga menjadi tempat jemuran atau menjadi tempat warga nongkrong sedang makan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Atap bangunan yang saling bertemu dengan segala aktivitasnya itu membuat gang-gang di Kampung Venus itu, cahaya mentari susah menembusnya. Udaranya pun terasa lembab dan pengap. Persis seperti berjalan di kawasan pasar becek dalam ruangan.



Menurut Sutini, istri Ketua RT 2 RW 3 Kelurahan Jembatan Besi, Kampung Venus itu meliputi 3 RT dengan luas kawasan sekitar 6 hektar meliputi 3 RT, yakni RT 1, RT 2 dan RT 13.

"Kalau di Kampung Venus RT 13 paling tuh yang paling kumuh, soalnya matahari nggak masuk. Bangunan-bangunannya kan rapat," ujar Sutini (43), yang ditemui detikcom di rumahnya di Kampung Venus, Rabu (8/7/2013).

Menurutnya, rumah-rumah di kawasan Kampung Venus sebagian adalah rumah petak yang dikontrakkan. Banyak pendatang yang mengisi petakan-petakan hunian di kampung itu. Bila penduduk mengisi 4-5 orang per rumah, jumlah pendatang bisa 3-4 kali lipatnya.

Sementara Iyen (34), warga Kampung Venus, menyebut kampung ini sudah ada sebelum tahun 1988. Namun Iyen tidak mengetahui persis mengapa nama 'Venus', planet kedua terdekat dari Matahari itu, disematkan.

"Dulu di depan gang ada studio foto Venus, ada yang jualan es mambo dan itu ramai, makanya di belakang studio diberi nama Gang Venus," tutur Iyen.

Kendati tinggal di gang sempit dan gelap bak labirin tanpa lampu, kerukunan warga tetap terjaga.

"Ya begini ini, sempit terus kesannya kumuh. Tapi kalau kita mah udah biasa," ujar Wakil Ketua RW 03, Umiyati, saat ditemui di rumahnya.


(nwk/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads