Pimpinan jamaah An-Nadzir, Ustadz Lukman A Bakti, mengatakan, metode penentuan masuknya bulan Ramadan dalah dengan melihat tanda-tanda alam, seperti menyaksikan pergantian bulan dan mengukur tingkat pasang tertinggi air laut di kawasan pantai.
"Hari Senin ini kami sudah mulai berpuasa, tapi puasanya sunnah untuk menghormati Ramadan, adapun mulai berpuasa wajib mulai hari Selasa tangga 9 Juli nanti, hasil pengamatan kami pada tanda-tanda alam pergantian bulan Sya'ban ke Ramadhan terjadi pada siang hari," ujar Lukman di perkampungannya, di sekitar Danau Mawang, Kab. Gowa, Minggu (7/7/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jamaah An-Nadzir di Kab. Gowa membentuk perkampungan berpola hidup mandiri dengan mengelola pertanian dan perikanan air tawar di lahan seluas 8 hektar, di sekitar Danau Mawang, Kec. Somba Opu. Jamaah kaum
pria An-Nadzir identik dengan rambut gondrong dan pirang.
Sedangkan kaum wanitanya, umumnya berpakaian hijab panjang serba hitam dan dilengkapi cadar.
Keberadaan jamaah An-Nadzir di Kab. Gowa sendiri tidak menimbulkan masalah bagi warga Gowa. Terlebih dengan banyaknya warga Gowa yang ikut bergabung dengan kelompok ajaran yang dibawa ke Sulawesi Selatan
oleh (almarhum) KH. Syamsuri Madjid, ulama asal Dumai, Riau, kisaran tahun 1998 silam tersebut.
(mna/mad)