Dugaan keterlibatan itu adalah saat tim dari Direktorat Tindak Pidana (Dit Tipid) Narkotika Bareskri Polri mengungkap sebuah pabrik sabu di Perumahan Taman Surya V Blok JJ 5 No 23, RT 8 RW 3, Pegadungan, Jakarta Barat, 18 September 2012 lalu.
Aparat menemukan lima pucuk senjata api, bahan pembuat sabu, dan lencana aparat BNN. Lencana tersebut diakui tersangka Andre Samsul Malik didapat dari AD. Lencana itu digunakan tersangka untuk memuluskan bisnis barang haramnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagaimana bisa seorang yang diduga terkait dengan bandar narkoba kakap bisa kembali aktif?
"Keterlibatan dia harusnya diproses. Kita akan periksa semuanya," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Ronny F Sompie, dalam wawancara via telepon dengan detikcom, Sabtu (6/7/2013).
"Kita akan telusuri yang sebenarnya, apa yang berkaitan dengan Kompol AD ini," imbuhnya.
Bareskrim Polri masih mencari keberadaan Komisaris Polisi (Kompol) AD yang nekat masuk ke Gedung BNN dan mengambil sejumlah dokumen, Kamis lalu. Bahkan atasan Kompol AD belum menemukan dimana keberadaan AD.
"Belum dapat dikonfirmasi lagi apakah AD sudah berhasil ditemukan," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Ronny F Sompie, dalam wawancara via telepon dengan detikcom, Sabtu (6/7/2013).
AD merupakan perwira yang pernah bertugas di satuan elit kepolisian dan berada di bawah garis koordinasi langsung Kepala Polri, Densus 88/Antiteror. Dia juga pernah diperbantukan di Badan Narkotika Nasional (BNN) saat digawangi oleh Komjen (Purn) Gories Merre.
"Saat ini tercatat bertugas di Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus," kata Ronny.
(ahy/dni)