"Ini hal biasa dalam demokrasi, deklarasi sudah dilakukan, kita jalan terus. Kedua, kita mampu melakukan terobosan menduetkan Pak Wiranto dengan etnis Tionghoa yang minoritas dan kita menghapus perbedaan," kata Sekretaris Fraksi Partai Hanura DPR, Saleh Husin, kepada detikcom, Rabu (3/7/2013).
Menurut Saleh, perbedaan pandangan adalah hal wajar dalam demokrasi. Dia tak khawatir meski Fuad Bawazier yang mempersoalkan deklarasi Wiranto-HT seperti 'mengutuk' pasangan ini minim dukungan internal dan masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia lantas menjelaskan, duet militer-pengusaha tersebut muncul karena dorongan dari daerah. Memang munculnya dalam forum pembekalan caleg, bukan Rapimnas. Saleh yakin, pasangan ini jadi salah satu yang paling diperhitungkan di Pilpres 2014 mendatang.
"Kita sudah perhitungkan. Kita punya waktu yang lebih lama sehingga masih ada kesempatan. Yang jelas target kita masuk 3 besar," katanya.
Masih terkait tudingan Fuad Bawazier bahwa deklarasi capres Wiranto-HT tidak realistis karena Hanura yang partai kecil nekat mengusung duet capres-cawapres, Saleh menilai tak berdasar. Karena Hanura bisa merangkul partai koalisi pasca Pemilu 2014 mendatang.
"Berdasarkan pengalaman selama ini koalisi kan tidak harus mereka mengusulkan cawapres. Mereka bisa mengusulkan menteri. Tentu itu belum kita pikirkan, itu akan kita jajaki nanti," ujarnya.
(van/nrl)