Kartu ini mirip dengan kartu ATM. Penumpang yang ingin naik kereta bisa langsung menggunakan kartu ini untuk membayar tanpa mengantre di loket tiket terlebih dahulu.
"Jadi penumpang tinggal menempelkan kartu ini ke mesin," kata salah satu SPG penjual tiket perdana Multitrip, Mega, saat acara penerapan tiket elektronik dan tarif progresif di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, kepada detikcom, Senin (1/7/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penumpang yang belum memiliki tiket Multritrip ini bisa membeli langsung di stasiun. Harga perdana kartu Rp 50 ribu dengan rincian Rp 20 ribu untuk kartu dan Rp 30 ribu saldo.
"Saldo minimal harus Rp 7 ribu, angka itu adalah tarif perjalanan termahal. Kartu bisa dipakai berkali-kali, kalau habis bisa diisi ulang. Keuntungannya kartu enggak ada masa kedaluwarsa," ucap Mega.
Kartu tiket elektronik multitrip ini sedikit berbeda dengan kartu singletrip. Kartu Multitrip ini seperti sim card telepon seluler, bisa diisi ulang dengan nominal Rp 10 ribu, Rp 20 ribu, Rp 50 ribu, Rp 100 ribu dengan batas maksimal isi ulang Rp 1 juta. Untuk sementara, isi ulang hanya bisa dilakukan di loket-loket stasiun Jabodetabek.
Yuri yang biasa melakukan perjalanan dari Stasiun Manggarai ke Stasiun UI ini memilih membeli kartu perdana multitrip karena lebih mudah dan menghemat waktu.
"Kan baru bisa beli tanggal 1 Juli makanya saya langsung beli biar enggak ngantre. Semoga dengan kartu ini bisa lebih efisien, pelayanan bisa ditingkatkan," ucap pelanggan Commuter Line ini.
(slm/nrl)