Dirut PT KCJ Ignatius Tri Handoyo menjelaskan, kartu yang bisa diisi ulang hingga Rp 1 juta ini bakal tak bekerja bila saldo kartu di bawah Rp 7 ribu.
"Misal, saldo kartu Rp 5 ribu, itu nggak bisa tap in (masuk gerbang) walaupun perginya hanya ke stasiun terdekat. Harus top up dulu saat hendak masuk untuk memastikan penumpang punya saldo cukup untuk perjalanan terjauh. Karena kan kita nggak tahu dia mau ke stasiun mana, maka tetap harus Rp 7 ribu minimalnya," jelas Handoyo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah bila saldo di bawah Rp 7 ribu namun tetap 'nakal' dan nekat lolos ke dalam peron hingga masuk ke dalam kereta, maka denda tinggi sudah menunggu.
"Denda Rp 50 ribu kalau misalnya dia nggak cukup di bawah Rp 7 ribu tapi bisa masuk di dalam kereta," tegas dia.
Kemudian bentuk pelanggaran atau kelalaian yang perlu diantisipasi, adalah penumpang tidak menempelkan kartu di gerbang stasiun asal. Namun menempelkan kartu di gerbang keluar.
"Nah ini sistemnya bakal error, tidak terbaca karena tidak tap in di gerbang stasiun awal. Maka saldo kartu akan dipotong sesuai dengan tarif yang tertinggi pada jalur itu, meski stasiunnya dekat," papar dia.
Bila sudah terlanjur tempel kartu di gerbang elektronik terus batal naik kereta, keluar dari peron dan penumpang bisa minta tolong petugas loket untuk mengembalikan uang atau saldo.
Sebelumnya Handoyo menjelaskan, kartu Multitrip untuk naik Commuter Line bisa dibeli di loket-loket stasiun seharga Rp 20 ribu, termasuk saldo Rp 13 ribu. Kartu ini, bisa diisi ulang dengan nominal mulai dari Rp 10 ribu, Rp 20 ribu, Rp 50 ribu, Rp 100 ribu hingga Rp 100 ribu dengan batas maksimal isi ulang Rp 1 juta. Untuk sementara, isi ulang hanya bisa dilakukan di loket-loket stasiun Jabodetabek.
(nwk/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini