"Saya kira, kalaupun (reshuffle -red) ada, dan ditugaskan kepada saya sebagai sekretaris Setgab, pada saat itulah saya akan bicara. Tapi sejauh ini belum," kata Amir kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (26/6/2013).
Amir mengatakan, larangan menteri ke luar negeri lebih kepada agar para pembantu presiden fokus bekerja untuk rakyat. Dia menepis kaitan larangan itu dengan isu reshuffle.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk masalah eksistensi PKS di koalisi, Amir mengatakan Setgab sudah dua kali rapat membahas hal tersebut. Meski anggota Setgab sudah tak nyaman dengan PKS, namun belum ada kesimpulan di rapat-rapat tersebut.
"Memang nuansanya, itu lah yang sudah pernah saya katakan, mereka menolak (PKS dipertahankan -red)," tuturnya.
(trq/van)