"Iya, dulu saya PNS sejak tahun 1992 di bagian Trantib DKI Jakarta. Saya keluar karena dipecat atasan saya, gara-gara saya malas masuk dan sering bolos," kata Didi kepada wartawan di Polsek Tambora, Selasa (25/6/2013).
Didi mengaku, setelah menjadi pengangguran dirinya tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membiayai 4 orang anaknya. "Beberapa tahun kemudian, ada yang nawarin untuk ikut nipu-nipu mandor yang lagi bangun rumah," kata Didi lagi.
Ia menuturkan, selama beraksi dari tahun 2011, Didi mengaku bisa menghampiri sedikitnya dua hingga tiga rumah dalam satu hari. "Dapet duitnya sih belom tentu di semua rumah," katanya.
(spt/rna)